Kilas Balik
4 FAKTA Aksi Pasukan Bertopeng Tumpas Begal Sadis di Era Soeharto, Jadi Inspirasi Presiden Duterte
Terungkap sejumlah fakta di balik operasi penumpasan begal sadis di era presiden Soeharto yang menyisakan pro dan kontra
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Masih ada metode lain, yaitu menghilangkan target.
Tim eksekutor membawa target ke suatu tempat, kemudian membunuh dan membuangnya di tempat lain.
2. Pengakuan mantan begal
Seorang mantan begal sadis sempat menceritakan bagaimana ia diburu oleh pasukan ABRI di era Soeharto
Bahkan, mantan begal sadis bernama Bathi Mulyono itu juga menceritakan pengalamannya melihat rekan-rekannya dieksekusi saat itu
Cerita Bathi ini tercantum dalam buku berjudul 'Benny Moerdani Yang Belum Terungkap', Tempo, PT Gramedia 2015
Bathi merupakan mantan begal sadis yang saat itu terus diburu oleh pasukan ABRI dalam Operasi Pemberantasan Keamanan (OPK)
Karena terus diburu, Bathi memutuskan menyelematkan diri dan bersembunyi di kawasan Gunung Lawu hingga pertengahan 1984.

Suatu kali karena ada keperluan, Bathi turun gunung melalui Blora dan bermaksud ke Rembang.
Sewaktu Bathi hendak balik lagi ke Blora, hari sudah pukul 21.00 WIB dan sama sekali tidak ada angkutan umum.
Lalu Bathi memutuskan untuk menumpang kendaraan pengangkut sayur
Karena biasanya kendaraan seperti itu memang mau membawa warga yang sudah kemalaman di jalan.
Jalur antara Rembang-Blora banyak melintasi hutan-hutan jati yang sepi dan makin malam kendaraan yang melintas juga sangat jarang.
Ketika ada mobil pick up yang dikiranya pengangkut sayur melintas, Bathi segera menyetopnya dan naik di bak mobil
Bathi terkejut karena beberapa orang di dalam bak mobil membawa senjata laras panjang dan pistol jenis FN yang biasa digunakan tentara.