Lapor Cak
Kampung Ilmu di Jl Semarang di Bawah Ancaman Hujan
memasuki musim hujan ini, para pembeli mulai was-was. Mereka menganggap lapak-lapak buku di kampung ilmu kurang strategis apabila hujan turun.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | SURABAYA - Kawasan Kampung ilmu di jl Semarang, Kota Surabaya, dikenal sebagai surganya buku-buku murah di Surabaya. Kawasan ini pun menjadi jujugan mahasiswa atau masyarakat umum yang ingin belanja buku dengan harga ramah di kantong.
Namun, memasuki musim hujan ini, para pembeli mulai was-was. Mereka menganggap lapak-lapak buku di sana kurang strategis apabila hujan turun.
Di sepanjang jalan dari satu lapak ke lapak lain memang sudah terdapat atap yang menghubungkan satu sama lain. Tetapi saat menyeberang ke lapak yang ada di depannya, tempias hujan tak bisa dihindari, sehingga mengurangi kenyamanan pengunjung saat belanja buku.
Alinur Awwalina, seorang pengunjung mengatakan hal demikian. Menurutnya, ketika hujan, pengunjung akan merasa kurang nyaman ketika berbelanja buku.
"Kalau becek mungkin iya, tapi tidak terlalu. Di sana sudah dipaving. Jadi nggak terlalu banyak genangan air. Tapi mungkin bagian atap tidak benar-benar melindungi dari air," tutur Alin.
Hal tersebut tentu menganggu aktivitas dalam memilih buku di sana.
"Memang sudah ada penutupnya, tapi tidak tertutup sepenuhnya. Masih bisa kena guyuran air," katanya.
Berbeda dengan yang diungkapkan Wahyu Setiadi, pengunjung Kampung Ilmu lainnya. Masyarakat harus maklum dengan kondisi Kampung Ilmu. Namanya saja ruang terbuka, jadi pasti sedikit banyak kena hujan kalau lagi musim hujan.
"Berjalannya harus menepi agar tidak basah," ungkapnya.
Meski demikian, lanjut Wahyu, hal ini harus mendapatkan tanggapan dari pihak terkait. Kampung Ilmu merupakan destinasi belanja buku di Surabaya. Tak hanya itu, Kampung Ilmu juga merupakan ikon Kota Pahlawan.
"Ket ika hujan nggak bisa pilih lama-lama karena malas kena hujan. Termasuk di gazebo yang jual makanan, setahu saya atapnya juga ada beberapa yang bolong,"jelasnya.
Ia pun berharap Kampung Ilmu bisa mendapatkan perhatian dan pembenahan.
"Harapan saya, termasuk para pemburu buku murah lainnya. Semoga ada perbaikan di tempat ini," tuturnya.
Pedagang Sediakan Banner dan Plastik untuk Antisipasi