Citizen Reporter

Mendaki Gunung Butak via Panderman, Jawa Timur

Gunung Butak yang terletak di Jawa Timur ini merupakan gunung tipe stratovolcano atau gunung berapi komposit dengan ketinggian 2.868 mdpl.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
Citizen Reporter/ Rahmat Asmayadi
Mendaki Gunung Butak via Panderman. Jawa Timur 

SURYA.co.id - Mendaki bukan sekadar menguji kekuatan kaki. Ada banyak aspek yang mengikuti pendakian.

Selain menikmati alam yang harus dilewati melalui perjalanan yang tidak mudah, jalur pendakian membuat warga di sekitarnya ikut merasakan efek ekonomi.

Rahmat Asmayadi menunjukkan cara menikmati alam di puncak gunung.

Gunung Butak yang terletak di Jawa Timur ini merupakan gunung tipe stratovolcano atau gunung berapi komposit dengan ketinggian 2.868 mdpl.

Itu cukup rendah dibandingkan dengan gunung-gunung lain di Jawa Timur seperti Gunung Semeru dan Gunung Raung.

Mendaki Gunung Butak via Panderman. Jawa Timur 1
Mendaki Gunung Butak via Panderman. Jawa Timur 1 (Citizen Reporter/ Rahmat Asmayadi)

Siapa pun dijamin tak akan menyesal setelah mendaki Gunung Butak.

Keindahan pemandangan Butak yang ditawarkan pada jalur dan puncaknya akan membuat orang langsung terpesona.

Gunung itu memiliki sabana yang dipenuhi hamparan bunga edelweiss.

Datang saja sekitar Juli – Agustus untuk menikmati bunga edelweiss yang sedang bermekaran.

Sabana yang terdapat di puncak Gunung Butak sangatlah luas.

Pendaki bisa menikmati panorama perbukitan di sekelilingnya.

Kontur tanah yang datar juga membuat sabana ini kerap digunakan area kemah, pendirian camp, dan istirahat para pendaki. Ada pula sumber air bersih yang bisa digunakan.

Namun, jalur menuju Gunung Butak memang dikenal sulit.

Akan tetapi, semua lelah akan terbayar saat berhasil sampai di puncak gunung. Pemandangan alam yang indah akan muncul.

Mendaki Gunung Butak via Panderman. Jawa Timur
Mendaki Gunung Butak via Panderman. Jawa Timur (Citizen Reporter/ Rahmat Asmayadi)

Dari puncaknya, akan terlihat pemandangan Gunung Arjuno yang tampak jelas berdiri gagah dan berselimut awan putih saat cuaca cerah.

Di pagi hari, puncak Gunung Butak adalah spot terbaik untuk menikmati sunrise. Adanya samudera awan pun seolah menambah pesona matahari terbit. Panorama itu tentu akan menjadi objek foto yang menarik.

Gunung yang masuk gugusan Gunung Putri itu terletak di perbatasan Kabupaten Malang dan Blitar.

Meskipun gunungnyai tergolong cukup rendah di antara gunung lainnya di Jawa Timur, Gunung Butak juga menawarkan trek yang menantang.

Tersedia beberapa jalur resmi pendakian Gunung Butak, yaitu jalur pendakian via Sirah Kencong dan panderman.

Jalur pendakian via Panderman adalah rute yang kerap dipilih pendaki karena memiliki medan yang cukup landai, meski tergolong jauh. Sementara jalur Sirah Kencong yang dapat ditempuh lebih cepat, justru memiliki karakteristik jalur yang lebih ekstrem.

Tak hanya itu, jalur Sirah Kencong juga tidak memiliki sumber mata air sehingga pendaki harus menyiapkan logistik dengan baik.

Perjalanan menuju ke puncak, setidaknya membutuhkan waktu sekitar 7–8 jam.

Pendaki akan melalui jalur berupa hutan basah, hutan lumut, dan hutan cemara yang masih terlihat alami.

Meski perjalanan diawali dengan jalur yang relatif landai, namun ada titik saat pendakian terasa berat, yakni saat melintas di tanjakan PHP.

Tanjakan sepanjang sekitar 500 meter itu cukup menguras tenaga. Terlebih saat musim hujan. Jalur itu sangat licin.

Achmadun Zakariya, salah satu pendaki mengungkapkan, Gunung Butak memang memiliki pemandangan yang memesona. Meski untuk menuju puncaknya, ia mengaku agak kesulitan dengan panjangnya rute, terutama saat melintas di tanjakan PHP.

”Akan tetapi, semuanya terbayar saat berada di puncak. Saya memilih mendaki di gunung ini karena ramai dibicarakan di media sosial. Gunung ini memang indah dan layak untuk didaki,” ungkap Zaka.

Mendaki Gunung Butak via Panderman. Jawa Timur 1
Mendaki Gunung Butak via Panderman. Jawa Timur 1 (Citizen Reporter/ Rahmat Asmayadi)

Meski tidak mudah, tentu bukan tidak mungkin didaki. Menyaksikan alam yang luar biasa yang ada sekitar menjadi penyemangat. Indonesia memiliki alam yang tidak akan pernah habis dipuji. Tunggu apa lagi? Ayo mendaki.

Ikut Menjaga Gunung

Rochim, salah satu warga mengungkapkan, sejak tiga tahun terakhir Gunung Butak banyak disinggahi para pendaki.

Tak hanya pendaki lokal, banyak pecinta alam dari luar negeri yang sempat menginjakkan kaki di gunung yang bersebelahan dengan Gunung Penderman itu.

”Akhir-akhir ini banyak bule yang mendaki. Baik dari Asia maupun Eropa. Di luar negeri, gunung ini ternyata sudah terkenal pemandangan puncaknya yang indah,” kata Rochim, Minggu (20/10).

Lelaki yang juga menjadi porter gunung itu menuturkan, banyaknya pendaki di Gunung Butak dan Panderman praktis mulai mengangkat ekonomi masyarakat sekitar.

Banyak dari warga yang memilih untuk menjadi pemandu dan porter pendakian. Sayangnya, gunung ini masih belum serius dikelola.

”Akses jalan menuju ke pos pendakian masih sempit. Kalau saja ada jalan yang lebar, kami
yakin banyak pendaki yang ke sini,” tuturnya.

Gunung Butak banyak dikunjungi saat Sabtu dan Minggu. Di hari itu, banyak yang bisa diperoleh warga dari banyaknya pendaki, mulai dari ramainya warung hingga jasa ojek serta pemandu dan porter. Warga, lanjut dia, juga ikut menjaga kondisi gunung.

”Kami sering membuka jalur yang terputus karena memang banyak jalur yang sering tertutup pohon tumbang dan semak-semak, khususnya di hutan lumut,” ungkapnya.

Rahmat Asmayadi
Kontributor tinggal di Sidoarjo
rahmatelfikr@gmail.com

Sumber: Surya Cetak
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved