Fakta Bonek Somasi PSSI Hari Ini Senin 9 Desember 2019, Andie Peci ; 'Kami Merasa Tidak Adil'
Fakta Bonek Somasi PSSI Hari Ini Senin 9 Desember 2019, Andie Peci ; 'Kami Merasa Tidak Adil'
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Bonek atau sebutan Suporter Persebaya berencana ajukan somasi terhadap Perserikatan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Senin (9/12/2019).
Niat ini disampaikan Andie Peci, salah satu tokoh Bonek kepada Suryq.co.id, Minggu (8/12) kemarin.
Berikut fakta-fakta terkait niat Bonek somasi PSSI :
1. Merasa Diperlakukan Tidak Adil

Suporter Persebaya atau Bonek melakukan perlawanan ke PSSI lantaran merasa diperlakukan tidak adil atas sanksi atau hukuman ke Bajul Ijo.
Mereka menilai, sanksi untuk Persebaya laga tanpa penonton hingga akhir kompetisi Liga 1 2019 cukup memberatkan.
"Kami buka menolak adanya sanksi, tapi kami merasa tidak adil atas putusan yang dijatuhkan Komdis PSSI ke Persebaya," sebut Andie Peci, salah satu tokoh Bonek di Surabaya, Minggu (8/12).
2. Bonek Dapat Sanksi
Persebaya mendapat sanksi dari Komdis PSSI atas tindak kerusuhan oknum Bonek setelah laga Persebaya Surabaya vs PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), 29 Oktober 2018 lalu.
Laga tersebut dimenangi tim tamu PSS Sleman 3-2.
Atas sanski dari komdisi PSSI, manajemen Persebaya pun melakukan upaya banding ke Komite Banding (Komding) PSSI. Dalam sidangnya, banding Persebaya ditolak.
3. Kesalahan pada Surat Salinan Putusan PSSI
Dalam surat salinan putusan Komding PSSI yang diterima Persebaya, ternyata ada kalimat yang salah ketik.

Dimana dalam surat ada kalimat dengan menulis PSS Sleman sebagai pihak yang keberatan, padahal yang mengajukan banding Persebaya.
Andie Peci menuturkan, sikap PSSI tidak adil bisa terlihat dengan kejadian laga Persela Lamongan lawan Perseru Badak Lampung, 20 November 2019.
Laga itu juga rusuh, seperti di Surabaya. Justu lebih parah karena kejadiannya saat laga berlangsung.
Permohonan banding Persela diterima dengan keringanan sanksi.
Tim Laskar Joko Tingkir itu hanya mendapat hukuman tanpa penonton saat laga tandang.
"Ini sudah tidak adil. Bukannya kami tidak mau menerima sanksi dan yang salah harus kena sanksi, tapi keadilan harus ditegakan ke semua klub," ucap Andi.
4. PSSI Tak Libatkan Suporter
Andie Peci menambahkan, PSSI sebenarnya tidak pernah melibatkan suporter sebagai keluarga sepak bola Indonesia.
Sesauai Kode Disiplin dan Satatuta PSSI tidak ada kata suporter untuk masuk ketentuan sebagai ciri-ciri khusus penonton sepakbola.
"Dalam kode disiplin dan statuta PSSI tidak ada kata atau aturan spesifik soal suporter.
Makanya kami akan melakukan gugatan sebagai penonton sepakbola. Ini demi perubahan dan perbaikan kedepannya," teang Andi.

Menurut Andi, pihaknya bekerja sama dan menyerahkan sepenuhnya ke Bonek Advokat guna melakukan gugatan PSSI.
5. Sosasi Hari Ini
Sebelum melakukan upaya hukum dengan jalan melakukan gugatan PSSI ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta, tim Bonek Advokat bakal melakukan somasi PSSI.
"Kami akan somasi PSSI hari Senin (9/12).
Kami beri waktu tiga hari supaya PSSI ada respon atau jawaban," sebut Yakub Miradi, anggota Bonek Advokat.
Jika PSSI tidak ada respon, maka langkah selanjutnya adalah upaya hukum dengan melakukan gugatan PSSI ke PN Jakarta.
Tututannya supaya sansi PSSI dicabit atau dibatalkan.
"Walau kompetisi (liga 1 2019) akan selesai, kami akan tetap melakukan (gugatan)," ucap Yakub.
Awal Mula Bonek Ricuh
Sebelum itu, tidakan rusuh suporter persebaya, Bonek di Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (29/10/2019) menimbulkan sejumlah kerusakan.
Kejadian ini dipicu kekalahan Persebaya vs PSS Sleman, 2 - 3.
Sebelum kalah saat jamu PSS Sleman, Persebaya memiliki tren negatif, puasa kemenangan selama lima laga terakhir.
Melansir Kompas.com berjudul "Bonek Siap Terima Sanksi dari Komdis PSSI", Tim Persebaya Surabaya dan Bonek, bisa saja menerima sanksi dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
Namun tampaknya Bonek tak menyesali tindakan rusuh tersebut.
"Saya tidak mewakili teman-teman Bonek, di sini tidak ada oknum. Di sini semuanya sama. Kalau ada satu yang terluka, semua terluka. Kemarin itu kekecewaan dari teman-teman Bonek," kata Cak Conk terkait aksi seusai pertandingan.
Menurut dia, Bonek melakukan aksi tersebut karena kecewa, bukan hanya atas hasil di laga melawan PSS, tetapi juga hasil buruk yang terjadi dalam beberapa laga terakhir.
Rasa kecewa Bonek sudah memasuki titik kulminasi.

"Kami akui itu adalah bagian dari Bonek. Tidak perlu ditutupi lagi, memang seperti itu yang terjadi di lapangan. Tidak perlu dimungkiri lagi bahwa itu dilakukan Bonek," kata Cak Conk.
Kejadian di Stadion Gelora Bung Tomo tentu akan berdampak pada sanksi dari Komdis PSSI.
Sejauh ini, belum ada keputusan dari Komdis.
Tapi bukan tidak mungkin bakal ada sanksi laga usiran atau tanpa penonton bagi Persebaya ke depannya.
"Kami menerima apa pun sanksi yang akan menjadi konsekuensi nanti," kata Cak Conk.
Bukan hanya dari Komdis PSSI, Cak Conk juga meminta Bonek siap menerima sanksi sosial dari masyarakat.
Bonek harus siap jika segala tindakan positif yang selama ini mereka lakukan akan dilupakan begitu saja atas kejadian Selasa kemarin.
"Kata orang-orang, jadi Bonek itu memang cobaannya berat. Kalau berbuat baik mudah dilupakan, kalau salah akan sorot terus. Kami harus terima itu," katanya.
Sementara pihak Polda Jatim berencana mengusut tuntas kerusuhan yang terjadi.
Kronologi Bonek Ricuh

Pasca laga Persebaya vs PSS usai, pendukung tuan rumah, Bonek yang merasa kecewa dengan hasil negatif tim kesayangan meraka masuk ke dalam Stadion GBT dan melakukan aksi-aksi yang kurang terpuji.
Hal tersebut disinyalir karena hasil buruk Persebaya dalam beberapa laga terakhir di Liga 1 2019.
Kekalahan dari PSS di GBT merupakan hal pertama yang dialami skuat Bajul Ijo di laga kandang Liga 1 2019.
Selain itu, kekalahan ini merupakan yang ketiga kalinya secara beruntun dan tidak pernah menang dalam lima laga terakhir dalam Liga 1 2019.
Rinciannya kalah dari Barito Putera (1-0), imbang tanpa gol lawan Borneo FC, serta takluk 4-1 Persib, 1-0 Persela, dan terakhir 2-3 PSS.
Prilaku yang ditunjukkan suporter Persebaya pada laga lawan PSS sejatinya telah tampak sebelum pertandingn berlangsung.
Berikut kronologi kericuhan di Stadion Gelora Bung Tomo hingga daftar fasilitas yang rusak:
Dilansir Tribunnews dari Kompas.com, banyak cara yang dilakukan Bonek, suporter Persebaya, mulai dari smoke bomb, meninggalkan tribun, hingga diam tak bernyanyi.
Tanda-tanda kekecewaan Bonek tampk sejak awal laga, banyak spanduk protes terbentang di stadion.
Jelang kick off babak pertama, Bonek sudah mulai membakar smoke bomb. Namun aksi ini tidak berlanjut hingga laga dimulai.
Situasi memburuk ketika Persebaya tertinggal 1-3 dari PSS di babak pertama.
Nyanyian protes dari Bonek pun bergemuruh di stadion.
Setelah itu, Bonek yang berada di tribun lain diam dan tidak menanyikan lagu dukungan untuk skuat Bajul Ijo yang tengah berlaga.
Ketika babak kedua akan dimulai, pemain Persebaya yang memasuki lapangan disoraki Bonek dengan teriakan 'huuu'. Hingga pertengahan babak kedua Bonek masih diam.

Di sudut lain, kembang api sudah mulai dinyalakan oleh pendukung Persebaya.
Puncaknya ketika wasit Al Khatiri meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, para suporter mulai turun ke lapangan.
Suporter yang turun ke lapangan tampak menghampiri pemain Persebaya seperti Ruben Sanadi dan Hansamu Yama.
Namun para punggawa Bajul Ijo setelah itu dibawa ke ruang ganti.
Kondisi di stadion tidak hanya aksi suporter yang masuk ke dalam lapangan, melainkan pelemparan botol, penyalaan flare hingga smoke bomb.
Situasi semakin tidak kondusif setelah sejumlah oknum suporter merusak fasilitas stadion hingga membakar salah satu gawang yang ada di dalam stadion.