Lapor Cak
Respons PT KAI terkait Banyaknya Perlintasan KA di Gresik Tanpa Penjaga dan Alarm
Menjelang tutup tahun ini, dua titik perlintasan kereta api (KA) tanpa palang pintu akan ditutup yakni di Desa Jambu dan Padeg, Kecamatan Cerme.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Menjelang tutup tahun ini, dua titik perlintasan kereta api (KA) tanpa palang pintu akan ditutup. Kedua perlintasan itu berada di Desa Jambu dan Padeg, Kecamatan Cerme.
Keduanya berada di area persawahan. Selama ini, perlintasan KA itu ramai dilalui warga sekitar, terutama pengendara sepeda motor. Padahal, tidak ada palang pintu, alarm dan penjaga.
"Itu jalan alternatif, meski begitu kami tidak mau mengambil resiko," ujar Kabid Angkutan Dishub Gresik, Rony Soebiyantoro.
Pihaknya sedang mengajukan penutupan itu ke PT KAI. Kapan akan diselenggarakan penutupan itu, pihaknya masih menunggu jawaban dari PT KAI.
Jika dalam waktu dekat akan ada protes dari warga, Dishub siap duduk bersama. Sebab, jalur ini minim pengawasan.
Dua perlintasan di Desa Padeg dan Desa Jambu ini kondisinya seperti dibiarkan. Selain tidak ada palang pintu dan penjaga, hanya ada rambu lalu lintas.
Padahal, ada dua rel kereta api di wilayah itu yang menghubungkan Surabaya menuju beberapa daerah di wilayah utara.