Berita Surabaya

BERITA SURABAYA Hari ini Populer, Psikolog Pantau Dina Oktavia & Bus Guru TK Kecelakaan di Blitar

Berikut Berita Surabaya Hari ini yang Populer, Tim Psikolog Pantau Dina Oktavia & Bus Rombongan Guru TK Tulungagung Kecelakaan di Blitar

Kolase surya/imam taufik dan tribun jatim/yusron naufal putra
BERITA SURABAYA Hari ini Populer, Psikolog Pantau Dina Oktavia & Bus Guru TK Kecelakaan di Blitar 

SURYA.co.id - Simak berita-berita Surabaya hari ini yang populer edisi Minggu 8 Desember 2019

Berita Surabaya hari ini yang populer meliputi tim psikolog terus memantau Dina Oktavia setelah ditinggal suaminya karena lahirkan anak cacat

Selain itu, berita tentang kecelakaan bus rombongan guru TK Tulungagung terjun ke kali Judel Blitar, juga turut menjadi berita Surabaya hari ini yang populer

Untuk selengkapnya, berikut SURYA.co.id rangkum beberapa berita Surabaya hari ini yang populer

1. Tim psikolog pantau Dina Oktavia

Dina Oktavia terus mendapat pendampingan dari berbagai pihak, termasuk juga dari Pemerintah Kota Surabaya. Pendampingan itu di antaranya dengan memberikan tim psikolog dari DP5A Surabaya.

Nasib Dina Oktavia setelah Suami Bantah Menelantarkan Dia & Anaknya, Fakta Beda & Pantauan Psikolog
Nasib Dina Oktavia setelah Suami Bantah Menelantarkan Dia & Anaknya, Fakta Beda & Pantauan Psikolog (tribun jatim/yusron naufal putra)

Menurut Rahmawati, salah seorang tim psikolog DP5A Surabaya, mengatakan timnya intens memberikan pendampingan psikologis kepada Dina Oktavia.

"Kami pantau dengan berkomunikasi," kata Rahmawati, Sabtu (7/12/2019).

Menurut Rahmawati, selain dengan bertatap muka secara langsung, pihaknya juga intens berkomunikasi untuk memantau perkembangan Dina Oktavia.

Kata Rahmawati, dirinya banyak menjadi teman bercerita dari Dina Oktavia untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

"Jadi supaya kami tahu pendampingannya seperti apa, pendekatan psikologisnya seperti apa," terang Rahmawati.

Pemkot Surabaya telah berkomitmen untuk memberikan pendampingan kepada Dina Oktavia beserta bayinya, Muhammad Pandhu Firmansyah atau Pandhu yang didiagnosa Hidrosefalus.

2. Dina Oktavia dikunjungi Arumi Bachsin

Istri Wakil Gubernur Jatim, Arumi Bachsin mengunjungi secara langsung keadaan Dina Oktavia beserta bayinya yang mengidap Hidrosefalus di Rusunawa Gunungsari Surabaya, Jumat (6/12/2019).

Arumi Bachsin dan Dina Oktavia di Rusunawa Gunungsari Surabaya, Jumat (6/12/2019).
Arumi Bachsin dan Dina Oktavia di Rusunawa Gunungsari Surabaya, Jumat (6/12/2019). (SURYA.co.id/Yusron Naufal Putra)

Arumi langsung mendatangi kamar Dina Oktavia dan bertemu secara tertutup.

Sekitar dua puluh menit berlalu, Arumi akhirnya keluar dari kamar Dina.

Arumi mengatakan, dirinya sengaja mengunjungi Dina Oktavia dan bayinya Muhammad Pandhu Firmansyah.

"Ngobrolinnya ringan-ringan saja, memang udah lama pengen ngeliat pengen kenalan," kata Arumi saat ditemui, Jumat (6/12/2019).

Menurut Arumi, dirinya memberikan motivasi dan penguatan kepada Dina Oktavia, ibu muda yang kisahnya mengundang banyak perhatian.

Arumi mengaku kagum dengan ketegaran Dina, di usia yang masih muda, Dina dapat tegar menghadapi berbagai cobaan hidup.

"Banggalah, masih muda loh, tapi hebat kuat dan gak patah semangat," kata istri Emil Dardak ini. 

Dina Oktavia merupakan ibu muda yang kisahnya viral selama sepekan terakhir di Surabaya.

Arumi menegaskan, Pemprov Jatim Akan Beri Pendampingan Kepada Dina Oktavia dan Bayinya Yang Mengidap Hidrosefalus

"Kita sebagai Pemerintah kan harus ada untuk masyarakat, kita berusaha semaksimal mungkin kita dampingi Pandhu juga ibunya," kata Arumi.

Menurut istri Emil Dardak ini, pendampingan itu akan terus diberikan seperti dari segi medis, dan kesejahteraan keluarganya.

"Insyaa Allah akan terus kita dampingi," tegasnya.

3. Bus Rombongan Guru TK Tulungagung Terjun ke Kali Judel Blitar

Bus wisata Fabian Anugerah Trans, yang ditumpangi 59 guru TK Tulungagung terperosok ke Kali Judel di jalan Raya Malang-Blitar, Sabtu (7/12/2019) pagi.

Akibat kecelakaan itu, lima korban tewas di TKP, yakni Ny Naksa Bandi (54), Ny Siti Fatimah (40), Ny Kasiaten (42), dan Ny Anita (32), semuanya kasek TK, yang tak lain penumpang bus tersebut.

Bus Pariwisata Rombongan Guru TK Tulungagung yang mengalami kecelakaan di Kesamben Blitar, Sabtu (7/12/2019). Dilaporkan lima orang tewas dalam kecelakaan itu
Bus Pariwisata Rombongan Guru TK Tulungagung yang mengalami kecelakaan di Kesamben Blitar, Sabtu (7/12/2019). Dilaporkan lima orang tewas dalam kecelakaan itu (imam taufiq/surya)

Korban tewas lainnya adalah pengendara sepeda motor, Ridwan (54), warga Dusun Sembung, Desa Pagergunung, Kecamatan Kesamben.

"Semua korban tewas di TKP dengan kondisi luka parah, sehingga belum sempat dievakuasi," kata AKP Amirullah Hakim, Kasat Lantas Polres Blitar.

Sedang, korban luka yang tak lain para penumpang bus itu berjumlah 55 orang.

Tiga di antaranya, adalah anak-anak atau masih berusia sekitar empat tahun.

Mereka berada di bus itu karena ikut ibunya, yang hendak rekreasi ke wisata Taman Kurma, Pasuruan. Ketiga balita di antaranya, Sasa, yang berusia 3 tahun, dan ikut ibunya, Ny Yuli (40).

"Semua korban luka sudah dievakuasi dari TKP dan sebagian saat ini sedang dirawat di RSUD Ngudi Waluya, Wlingi. Untuk sebagian lagi, sudah dijemput oleh mobil PMI (Palang Merah Indonesia), untuk dibawa pulang ke Tulungagung," papar Amirul.

Hingga kini, petugas masih melakukan pendataan atas para korban karena jumlah korbannya sangat banyak.

Termasuk penyebab kecelakaannya juga masih sedang diselidiki.

Sebab, sopir bus wisata Fabian Anugerah Trans, Miftakhul Huda (40), warga Tulungagung, juga terluka sehingga belum bisa dimintai keterangan, dan sekarang masih dirawat di RSUD Ngudi Waluya, Wlingi.

Namun, berdasarkan keterangan para saksi atau warga, kecelakaan itu terjadi pada Sabtu (7/12) pagi atau sekitar pukul 07.00 WIB.

Saat itu, bus melaju dari arah barat atau sudah melewati Pasar Kesamben.

Sesampai di Jembatan Kali Judel, yang jalannya lurus namun menurun itu, laju bus mendadak membanting ke kanan atau memakan badan jalan kalau dari arah berlawanan.

Katanya, bus itu menghindari truk Tronton, yang sedang mogok di atas jembatan selebar 8 meter, dengan panjang 15 meter itu sejak Jumat (6/12) sore kemarin.

Badan tronton itu hampit menutupi separo jalan di atas jembatan, sehingga bus itu menghindarinya, dengan mengambil haluan ke kanan.

Namun, saat menghindari itu dan menutup penuh jalan jembatan, dari arah berlawanan (timur atau arah Kecamatan Selorejo), muncul sepeda motor, yang dikendarai korban tewas, Ridwan.

Akibatnya, Ridwan dan sepeda motor yang dikendarainya, terpelanting setelah tertabrak bus.

Bersamaan itu, Ridwan dan sepeda motor yang ditumpanginya, terlempar dari jembatan dan terjebur ke kali.

"Tadi kakek (Ridwan) hendak belanja ke Pasar Kesamben karena dia adalah penjual bakso," ujar Ahmad Rifai (19), cucu korban, saat ikut mengevakuasi kakeknya.

Mungkin, karena gugup akibat muncul sepeda motor dari depannya, sehingga si sopir bus gugup.

Tanpa bisa mengendalikan kemudinya, bus yang ditumpangi 59 penumpang itu menerobos besi pengaman jembatan.

Seketika itu, bus dengan nopol AG 7555 IR itu terperosok ke kali.

Begitu terjebur suara jerit, tangis, langsung terdengar dari bawah kali.

Untungnya, Kali Judel itu tak dalam atau airnya hanya sekitar 0,5 meter, sehingga airnya tak sampai menutup badan bus, yang posisinya menukik saat jatuh. Atau dengan posisi kemudi di bawah.

"Karena posisi jatuhnya seperti itu (menukik), sehingga sopir dan para penumpang mengalami luka parah. Sebab, saat dievakuasi, keadaan mereka menumpuk jadi satu di kemudi," ujar Agung (38), warga Desa/Kecamatan Kesamben, yang rumahnya hanya berjarak 5 meter dari TKP kecelakaan itu.

Begitu jatuh, selang lima menit warga desa setempat berdatangan.

Namun, mereka harus membuat jalan, untuk turun ke kali, karena tak ada jalan setapak.

Sebab, kiri kanan kali atau jembatan itu diapit tebing sehingga warga kesulitan mengevakuasinya.

Untuk bisa mengeluarkan para penumpang dari bus itu, diburuhkan sekitar satu jam.

"Harus menjebol kaca bus, buat masuk, karena pintunya tak bisa dibuka. Semua penumpangnya kesulitan keluar meski ada bapak-bapak," paparnya.

Untuk bisa keluar dan naik ke atas jembatan, mereka harus ditandu satu per satu, dengan medan yang curam dan licin.

Dugaan warga, penumpang yang tewas itu karena terbentur saat bus itu terpelanting dan menukik ke sungai, kemudian tertindih dengan penumpang lainnya.

"Sebab, bus itu jatuh ke sungai, dengan benturan keras karena selain menabrak pembatas jembatan, juga terbentur bebatuan. Di saat kondisi seperti itu, penumpangnya pasti berhampuran di dalam bus, kemudian saling berbenturan," paparnya.

Data sementara para korban penumpang bus yang terluka di antaranya, Yuli Arini (40), bersama anaknya, Sasa (4), Neni, Siti Fatimah, Suratni, Yuli Kartika, Esti Widi Astutik, Diana Karmiasari, Yasmini, Endang, Santi, Tri Sulistyowati, Diah Cristia, Qomariah, Yularni, Binti Eni Setyowati, Siti Aminah, Tri Winarsih, Sudomo, Riyanto. Informasinya, para ppenumpang bus itu, rata-rata kasek TK, yang hendak bereaksi wisata Taman Kurma, Pasuruan.

Di samping itu, video detik-detik pasca kecelakaan bus pariwisata terjun ke Kali Judel, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar viral di media sosial. 

Tampak dalam video viral ini sejumlah warga mengevakusi korban yang hampir sebagian masih terjebak di dalam bus. 

Evakuasi berjalan cukup alot karena posisi bus yang berada di jurang sungai berair. 

Tampak beberapa warga lainnya hanya melihat kecelakaan itu dari atas jembatan. 

Lihat video: 

4. Wali Kota Risma Beri Pesan Khusus dan Penghargaan untuk Evan Dimas

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini berharap Timnas Indonesia dapat tampil prima di laga final nanti.

Secara khusus, Risma juga memotivasi pemain Timnas Indonesia asal Surabaya, Evan Dimas agar tampil maksimal dalam melakoni pertandingan nantinya.

"Saat final gak usah takut, percayalah bahwa kamu punya kemampuan," kata Risma, Sabtu (7/12/2019).

Risma berharap, seluruh pemain Timnas termasuk Evan Dimas untuk fokus mewujudkan seluruh harapan bangsa Indonesia, yakni nama Indonesia dapat berprestasi di ajang SEA Games 2019.

"Jangan pernah capek, jangan pernah lelah dan fokus pada kemenangan karena itulah yang membuat hidupmu tidak akan pernah melupakan selamanya," ungkap Risma menambahkan.

Risma juga mengungkapkan akan memberikan penghargaan khusus kepada Evan Dimas bila dapat mengantarkan Indonesia menang di laga final nantinya.

Tak tanggung-tanggung, kata Risma, penghargaan itu spesial dan berbeda dengan penghargaan yang telah diterima Evan Dimas sebelumnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved