Polisi Surabaya Tembak Mati Begal

PENGAKUAN Begal Sadis Noval Rinaldy Seusai Temannya Ditembak Mati, Takut Dibacok M Hartono

Satu dari dua Begal sadis di Surabaya yang tidak ditembak mati anggota Polrestabes Surabaya, Noval Rinaldy (22) memelas.

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id/FIRMAN Rachmanudin
Pengakuan Begal Sadis Noval Rinaldy Seusai Temannya Ditembak Mati, Takut Dibacok M Hartono 

Semuanya, berada di wilayah Kota Surabaya.

Seperti Jalan Lingkar Barat Lakarsantri Surabaya, Kebun Bibit Wonorejo Surabaya.

Jalan Kalibokor Surabaya, Samping Utara Masjid Al Akbar Jambangan Surabaya, Jalan Tambak Osowilangon Surabaya.

Lalu di Jalan Raya Kendung Surabaya, Jalan Rungkut Asri Surabaya, Jalan Darmo Permai Surabaya, Jalan Simo Kwagean Surabaya.

Jalan Raya Panjang Jiwo Surabaya dan terakhir di Jalan Raya Satelit Selatan Surabaya.

"Ada dua belas tempat kejadian yang kami identifikasi pelakunya menjurus ke tersangka MH ini.

Itu kami dapat dari data laporan kejadian dan ciri-ciri pelaku yang disampaikan oleh korbannya," katanya.

Dari dua belas TKP itu, aksi terakhir di Jalan Raya Satelit Selatan Surabaya membuat korban bernama Slamet Efendi (21) warga Jatiroto, Lumajang itu mengalami luka bacok sangat parah.

Begal sadis di Sidotopo

Tersangka begal sadis yang beraksi di wilayah Sidotopo, Surabaya, saat dikeler di Mapolsek Simokerto, Rabu (4/12/2019). (SURYA.co.id/Firman Rachmanudin)
Sebelumnya, aksi begal sadis meresahkan di kawasan Sidotopo berhasil diungkap polisi.

Kali ini, unit reskrim Polsek Simokerto Surabaya menangkap satu dari dua pelaku yang nekat beraksi siang hari.

Salah seorang pelaku bernama Rolly Anggara (23) warga Kedung Mangu Surabaya itu juga terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas pada bagian kaki kirinya, karena berusaha kabur saat ditangkap, Selasa (3/12/2019).

Kapolsek Simokerto, Kompol Muljono menuturkan, aksi kejahatan Rolly dan temannya (DPO) itu terbilang sadis.

Ia, nekat menguntit korban dan menendang motor korban sampai terjatuh. Jika korban mencoba meraih motornya kembali malah ditakut-takuti pelaku dengan membawa paving dan batu.

"Korban diancam akan diserang kalau melawan, karena takut, korban akhirnya lari dan motornya dibawa oleh pelaku," terang Muljono, Rabu (4/12/2019).

Setelah dibawa kabur, pelaku kemudian menjual motor hasil rampasannya itu kepada seseorang (DPO) dengan harga Rp 1.600.000.

"Dibagi dua sama temannya yang nendang itu. Tersangka ini perannya sebagai joki," tambahnya.

Sementara itu, Rolly mengaku jika terpaksa melakukan aksi kejahatannya lantaran terlilit hutang.

Pria yang sehari-hari membantu ibunya jualan jamu itu tak punya penghasilan pasti untuk menghidupi anak dan istrinya.

"Awalnya tidak ada niat, namun karena kebutuhan dan teman saya sepakat langsung beraksi itu," aku Rolly.

Akibat perbuatannya,Rolly kini mendekam ditahanan Mapolsek Simokerto Surabaya dengan jeratan pasal 365 KUHP.

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved