Polisi Surabaya Tembak Mati Begal
PENGAKUAN Begal Sadis Noval Rinaldy Seusai Temannya Ditembak Mati, Takut Dibacok M Hartono
Satu dari dua Begal sadis di Surabaya yang tidak ditembak mati anggota Polrestabes Surabaya, Noval Rinaldy (22) memelas.
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Iksan Fauzi
Noval juga mengaku tak tahu kemana motor korban itu dijual.
Sales kartu kredit sebuah bank itu hanya menerima uang Rp 1.200.000 dari hasil kejahatannya bersama M Hartono.
"Sumpah saya tidak tahu dijual kemana, setahu saya cuma dibawa ke Madura langsung.
Saya dapat jatah Rp 1,2 juta.
Itu untuk kebutuhan popok dan susu anak saya yang masih dua bulan.
Kerjaan lagi lesu," akunya.
Nasib Noval Rinaldy memang masih beruntung dari temannya M Hartono.
M Hartono telah tewas setelah ditembak polisi karena melawan.
Sementara, polisi hanya menembak kaki kiri Noval yang juga sempat berusaha lari saat ditangkap.
Potong jari korban

Aksi terakhir Begal sadis, M Hartono (32) terjadi di kawasan perumahan elite Surabaya di Jalan Raya Satelit Selatan.
Tak tanggung-tanggung, Begal sadis asal Balongsari Madya, Kota Surabaya ini melukai korbannya dengan pisau penghabisan.
Pisau yang panjangnya 30 sentimeter itu digunakan untuk melukai korbannya, Slamet Efendi (21) warga Jatiroto, Lumajang.
Dengan pisau itu, M Hartono nyaris memotongkan pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan telah memutuskan jari Selamet.
Selama beraksi membegal, M Hartono bersama satu temannya, yakni Noval Rinaldy (21). Noval merupakan tetangga M Hartono yang sama-sama tinggal di Jalan Balongsari Madya.