Bukan Tak Perawan, Ini Alasan Sebenarnya Atlet SEA Games 2019 Shalfa Avrila Dipulangkan Persani

Lagi heboh kabar atlet SEA Games 2019 asal Kediri, Shalfa Avrila Siani dipulangkan saat pemusatan latihan di Gresik, jawa Timur.

Editor: Iksan Fauzi
Kolase Kompas.com/Tribunnews
ILUSTRASI. Bukan Tak Perawan, Ini Alasan Sebenarnya Atlet SEA Games 2019 Shalfa Avrila Dipulangkan Persani 

Klarifikasi Kemenpora Soal Shalfa Avrila

Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga ( Kemenpora) Gatot S Dewa Broto saat di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/1/2019).
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga ( Kemenpora) Gatot S Dewa Broto saat di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/1/2019). (Reza Jurnaliston)

Pihak Kemenpora sudah angkat bicara mengenai isu Shalfa Avrila dipulangkan karena tak perawan.

Menpora Zainudin Amali yang langsung meluruskan masalah tersebut.

Menurutnya, informasi atlet senam dipulangkan karena tak perawan adalah tak benar.

"Kami baru dapat info kehebohan soal berita pemulangan atlet senam SEA Games secara paksa oleh pelatih Persani. Kami langsung call Bu Ita dari Persani, dan infonya tidak betul ada pemulangan paksa oleh pelatih Persani," ujar Zainudin, dikutip SURYA.co.id dari Kompas.com.

Lebih lanjut Zainudin Amali mengatakan, pemulangan atlet tersebut adalah karena indisipliner.

Shalfa Avrila disebut juga kurang fokus dan berdampak pada prestasinya yang menurun.

"Yang benar kata Pak Indra (pelatihnya yang di Jatim) bahwa atlet tersebut indisiplin dan kurang fokus dan berdampak prestasi menurun, sehingga diputuskan pelatihnya tidak disertakan di SEA Games.

Dan digantikan oleh atlet lain yang peringkatnya jauh lebih tinggi." kata Zainudin.

Pihak Kemenpora juga turut prihatin dengan kejadian tersebut.

Zainudin menambahkan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Persani dan isu yang beredar masalah keperawanan tersebut tidak benar dan murni masalah prestasi.

Zainudin juga menjelaskan tentang masalah pemulangan atau pemilihan atlet adalah hak dari cabang olahraga masing masing

"Sesuai dengan Perpres 95 tahun 2017, hak promosi dan degradasi atlet memang ada di Cabor (cabang olahraga), bukan di Kemenpora maupun KONI," ujar Zainudin Amali.

Namun dirinya tetap akan menindak tegas jika dugaan masalah keperawanan itu benar-benar terjadi.

"Tetapi jika benar bahwa pemulangan atlet itu karena dugaan masalah keperawanan yang dikatakan pelatihnya, kami akan tindak tegas, karena ini selain masalah privasi dan kehormatan seseorang, juga itu tidak ada hubungannya dengan soal prestasi," tegasnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved