Persembunyian Egianus Kogoya Pimpinan KKB Papua Akhirnya Terdeteksi, 4 Batalyon TNI Mengepung

Persembunyian Egianus Kogoya pimpinan KKB Papua akhirnya terdeteksi, sedikitnya 4 batalyon TNI mengepung.

Editor: Tri Mulyono
Kolase Youtube
Persembunyian Egianus Kogoya Pimpinan KKB Papua Akhirnya Terdeteksi, 4 Batalyon TNI Mengepung 

Persembunyian Egianus Kogoya pimpinan

KKB Papua akhirnya terdeteksi, sedikitnya

4 batalyon TNI mengepung dan siap tempur

----

SURYA.CO.ID,  JAYAPURA - Jelang 1 Desember atau hari lahirnya Organisasi Papua Merdeka (OPM), aparat keamanan terus meningkatkan penjagaan di Papua.

Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto mengatakan, pihaknya telah mengetahui persembunyian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

"Kita sudah tahu," kata Eko, di Jayapura, Rabu (27/11/2019).

Berani Usir KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya, Seorang Aparat Acungkan Panah, Begini Kronologinya

Apes, Pencuri Motor di Komplek Perumahan TNI AL Tewas Dihajar Massa, 2 Pelaku Sembunyi di Madura

Pekan lalu, kelompok Egianus diketahui berada di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, untuk menghadiri acara kedukaan.

Setelahnya aparat terus memantau pergerakan kelompok tersebut untuk mempersempit ruang gerak mereka.

Eko mengklaim bahwa pihaknya telah mengetahui jalur-jalur tradisional yang biasa digunakan kelompok Egianus.

"Untuk pengejaran tetap sifatnya dengan kepolisian.

Kita sudah maping dimana kerawanan arah gerakan dari kelompok yang dimungkinkan akan melakukan aksi ataupun tindakan," ujar dia.

Pasukan TNI yang bertugas di Nduga, Papua dan pimpinan KKB Papua, Egianus Kogoya.
Pasukan TNI yang bertugas di Nduga, Papua dan pimpinan KKB Papua, Egianus Kogoya. (kompas.com/istimewa)

Menurut dia, dari TNI akan terus mendukung kepolisian dalam upaya menjaga kestabilan keamanan di Papua jelang 1 Desember.

Bahkan empat batalyon yang berada di Jayapura dan Mimika akan menggelar latihan tempur.

Seluruh petugas dalam posisi siap untuk ditempatkan ketika ada gangguan keamanan.

"Ketika nanti situasinya perlu dikerahkan, itu bagaimana komando dari atas," kata Eko.

Polri selidiki dugaan penyalahgunaan dana desa danai KKB

Foto ilustrasi anggota  KKB Papua baku tembak dengan pasukan TNI-Polri di Puncak.
Anggota KKB Papua  (Facebook)

Sementara itu Kabag Penum Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan Polri tengah menyelidiki indikasi adanya dana desa yang digunakan untuk membantu kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Mengenai hal tersebut, sampai hari ini masih bersifat indikasi dan dugaan. Oleh karenanya sedang dilakukan penyelidikan lebih mendalam," kata Kabag Penum Polri Kombes Asep Adi Saputra, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.

Asep mengatakan Polri juga menggandeng Pusat Pelaporan Analisis Transaksi dan Keuangan (PPATK) dan Pemerintah Provinsi Papua untuk mendalami informasi tersebut.

"Kami bekerja sama dengan PPATK dan pihak Pemprov Papua. Untuk itu kami masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut mengenai dugaan penggunaan dana desa yang tidak semestinya," katanya.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw sebelumnya mengakui adanya indikasi dana desa yang digunakan untuk membantu kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Dia pun mewanti-wanti para kades yang terbukti menyalahgunakan dana desa akan diproses secara hukum.

"Indikasi itu kami temukan di lapangan," kata Paulus Waterpauw.

Polda Papua larang aparat desa sumbang dana ke kelompok bersenjata

ILUSTRASI: Sumber Dana KKB Papua akan Terhambat, Pemerintah Punya Strategi Khusus untuk Mengantisipasinya
ILUSTRASI: Sumber Dana KKB Papua akan Terhambat, Pemerintah Punya Strategi Khusus untuk Mengantisipasinya (Kolase SHUTTERSTOCK dan IRSUL PANCA ADITRA)

Kepolisian Daerah Papua melarang aparat desa (kampung) di wilayah itu memberikan bantuan atau dukungan pendanaan kepada kelompok kriminal bersenjata/KKB.

Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw di Timika, Sabtu, mengatakan kini beredar surat dari KKB yang ditujukan kepada para kepala kampung untuk meminta dukungan pendanaan.

"Saya mengingatkan para kepala kampung agar jangan memberikan anggaran atau dana sedikitpun kepada kelompok-kelompok ini, apapun alasannya. Kami akan tindak tegas," ancam Irjen Paulus.

Kapolda mengakui bahwa kelompok bersenjata yang selama ini sering melakukan serangkaian aksi teror penembakan maupun pembunuhan terhadap aparat dan warga sipil di pedalaman Papua sering menekan semua pihak untuk menggalang dukungan pendanaan.

Dana-dana tersebut, katanya, digunakan oleh kelompok bersenjata untuk membeli dan mendapatkan amunisi maupun senjata api, selain melakukan perampasan dari senjata dan amunisi aparat.

Kapolda menjelaskan penangkapan gembong KKB Sinak, Iris Murib di Kali Pindah-pindah, Distrik Iwaka, Mimika pada Kamis (21/11) terkait erat dengan rencana kelompok separatis Papua untuk melakukan aksi teror penembakan pada tanggal 1 Desember mendatang.

Iris Murib selama beberapa waktu terakhir berada di sekitaran Timika untuk mencari amunisi dan berbagai perlengkapan lain untuk kepentingan melakukan teror dan bergabung dengan kelompok lain yang sementara dalam perjalanan dari berbagai wilayah melintasi Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.

"Rencananya mereka akan bergabung dengan kelompok dari Timika untuk melakukan aksi bertepatan dengan 1 Desember," jelas Irjen Paulus.

Sehubungan dengan itu, Polda Papua dan jajaran Polres di seluruh wilayah Papua akan meningkatkan kegiatan sweeping maupun razia-razia senjata tajam dan bahan-bahan berbahaya lainnya.

"Untuk mengeliminir pergerakan kelompok ini, kami sekarang setiap hari melakukan sweepingdan razia-razia.

Saya mengimbau kepada saudara-saudara yang lain agar jangan membawa alat tajam maupun bahan-bahan yang mencurigakan.

Kami tidak segan-segan akan memproses hukum orang-orang yang kedapatan membawa alat tajam maupun barang-barang mencurigakan lainnya," kata Irjen Paulus.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jelang HUT OPM, Keberadaan Egianus Kogoya Terdeteksi" dan Antaranews.com berjudul: Polri selidiki dugaan penyalahgunaan dana desa danai KKB

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved