Candaan Ahok Dinilai Mengkhawatirkan Baru Sehari Jabat Komut Pertamina, Qodari: Bisa Jadi Bom waktu

Baru sehari menjabat Komisaris Utama PT Pertamina, candaan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dinilai mulai mengkhawatirkan.

Editor: Musahadah
Kompas.TV/instagram
M Qodari menganggap candaan Ahok mengkhawatirkan baru sehari jabat Komut Pertamina. 

SURYA.CO.ID - Baru sehari menjabat Komisaris Utama PT Pertamina, candaan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dinilai mulai mengkhawatirkan. 

Penilaian itu disampaikan Direktur Eksekutif Indobarometer M Qodari dalam wawancara dengan Kompas TV, Senin (25/11/2019). 

M Qodari menilai Ahok memiliki satu kelamahan yang fatal.

"Ahok punya kelemahan yaitu dalam komunikasi politik, " kata M Qodari.

M Qodari berujar bahwa kekuatan Ahok sejak dari menjabat sebagai Kepala Daerah adalah kemampuannya dalam bekerja.

Maka itu M Qodari meminta agar Ahok cukup bekerja saja, tanpa harus banyak bicara ke publik.

"Kekuatan Ahok dalam bekerja, kalau yang lain bekerja sambil berbicara,

Tapi kalau Ahok sekali lagi kalau saya boleh meminta tolong pak Ahok bekerja saja jangan bicara, " kata M Qodari.

M Qodari bahkan sudah mulai khawatir ketika Ahok sudah mulai meladeni pertanyaan dari wartawan.

"Saya hari ini sudah mulai khawatir karena Ahok mulai melayani doorstop ya, beberapa kali kedengaran sesolah Ahok menghindari pertanyaan, tapi hari ini beliau melayani doorstop," kata M Qodari.

M Qodari pun mengambil contoh candaan Ahok yang baru-baru ini dilontarkan.

"Dan sudah mulai ada satu dua joke dalam tanda kutip menurut saya kalau tidak direm takutnya bablas, " kata M Qodari.

Andre Rosiade yang duduk di sebelahnya pun langsung penasaran.

"Yang mana itu, jokenya yang mana itu ?" tanya Andre Rosiade ke M Qodari.

M Qodari mengambil contoh soal pernyataan Ahok yang menyebut dirinya S3 Mako Brimob.

"Misalnya saya ini S3 Mako Mrimob, " kata M Qodari.

Meskipun, tambah M Qodari, candaan S3 Mako Brimob itu masih bisa ditolerir.

"Masih bisa diterima, tapi begini ini kelemahan pak Ahok itu mungkin maksudnya tidak jelek tetapi sebuah pernyataan disampaikan ke publik itu sudah ada logikanya sendiri, jelas M Qodari.

Menurut M Qodari sebuah pernyataan politik yang diterima publik akan menciptakan opininya sendiri.

"Kalau kita bica soal pernyataan politik itu ada terminologinya pengarang sudah mati, jadi orang gak lihat lagi maksudnya baik atau jelek, pokoknya ketika sudah terlontar seperti peristiwa 2017 maka itu bisa jadi bom waktu, bom waktunya itu luar biasa," kata M Qodari.

Lihat video mulai detik ke 04.30: 

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah resmi menjadi Komisaris Utama Pertamina.

Pada Senin (25/11/2019) Ahok mendatangi kantor Erick Thohir untuk mengambil SK sebagai Komisaris Utama Pertamina.

“Saya diminta datang untuk terima SK (Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Komisaris Utama Pertamina),” ujar Ahok dikutip dari Kompas.com.

Candaan soal S3 Mako Brimob dilontarkan Ahok saat menanggapi penolakan dari serikat pekerja Pertamina.

Melansir Kompas.com, Serikat pekerja Pertamina secara terang-terangan melakukan penolakan atas penunjukan Ahok sebagai bos di salah satu BUMN.

Penolakan tersebut muncul setelah adanya informasi penunjukan Ahok sebagai Komut Pertamina.

Mereka membentangkan spanduk yang berisi penolakan terhadap Ahok untuk mengisi jabatan di Pertamina.

Dalam spanduk tersebut tertulis beberapa tuntutan, di antaranya Pertamina tetap wajib utuh, tolak siapa pun yang suka bikin rusuh, memilih figur tukang gaduh, dan bersiaplah Pertamina segera runtuh.

Menanggapi hal tersebut, Ahok menganggap orang-orang yang menentangnya karena belum mengenalnya.

“Ya dia (SP Pertamina) belum kenal saya kan. Dia enggak tau saya sudah lulusan S3 dari Mako Brimob,” ujar Ahok di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/11/2019).

Ahok pun meminta dukungan dari masyarakat mengenai tugas barunya menjadi Komisaris Utama PT Pertamina.

“Saya berharap tentu dukungan doa dari masyarakat terus juga dukungan info dari masyarakat karena fungsi saya kan pengawasan,” kata Ahok.

Harapan Besar

Meski pengangkatan Ahok BTP menjadi Komisaris Utama Pertamina menuai pro kontra, tapi di sisi lain ada yangmasih berharap eks gubernur DKI Jakarta itu mampu melepaskan industri migas dari keterpurukan.

Politikus Partai Nasdem yang juga pengamat migas, Kurtubi memaparkan kondisi industri Minyak dan Gas Bumi ( migas) di Indonesia yang saat ini sedang dalam kondisi buruk.

Kurtubi menjelaskan permasalahan tersebut harus segera diselesaikan oleh Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama BTP atau Ahok BTP.

Dikutip TribunWow.com (grup SURYA.co.id) dari video unggahan kanal Youtube Talk Show tvOne, Minggu (24/11/2019), awalnya Kurtubi memaparkan soal keinginan industri migas di Indonesia.

Ferdy Hasiman yakin Ahok akan berikan dampak positif ke BUMN, Ferdy juga membahas bagaimana Pertamina sudah terlalu nyaman dengan situasi saat ini.

Kurtubi mengatakan saat ini industri migas Indonesia sedang dalam kondisi terpuruk.

"Mimpi besar kita di industri migas ini agar bangkit kembali," jelas Kurtubi.

"Sekarang dalam posisi terpuruk, rakyat harus tahu."

"Industri migas nasional terpuruk," tambahnya.

Kemudian Kurtubi memaparkan alasan mengapa dirinya mengatakan sektor migas Indonesia sedang anjlok.

"Indikatornya, mengimpor luar biasa minyak mentah, karena produksi kita anjlok," kata Kurtubi.

"Pengimpor BBM sekalipun menurun karena ada bantuan B-20 dari sawit, LPG impor luar biasa," imbuhnya.

Kurtubi melihat momen naiknya Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina menjadi kesempatan bagi industri migas untuk kembali berjaya.

"Ini cerita sedih yang semestinya harus dicari jalan keluar," ujar Kurtubi.

"Mumpung Pak Ahok jadi pendobrak," tambahnya.

Politikus Nasdem, Kurtubi
Politikus Nasdem, Kurtubi (Tangkapan Layar YouTube)

Kurtubi kemudian berharap agar Ahok diberikan kewenangan dan keleluasaan dalam bekerja agar dapat diketahui apa yang menyebabkan keterpurukan industri migas di Indonesia.

"Kita mengharap Pak Ahok dikasih kewenangan untuk mengevaluasi penugasan dari pemerintah," jelas Kurtubi.

"Dibuka secara terbuka ini untung ruginya," imbuhnya.

Nasib Anak Nikita Mirzani yang Terseret Kasus Ibunya, Tak Ikut Ujian Sekolah & Berhenti Main Medsos

Nasib Tragis Pesilat Cilik yang Tewas Setelah Ditendang Seniornya Saat Latihan, Begini Nasib Pelaku

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Sehari Jabat Komut Pertamina Candaan Ahok Mulai Dikhawatirkan, Qodari Minta BTP Kerja Tanpa Bicara

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved