Berita Surabaya

FOTO-FOTO Rontgen Penikmat Vape yang Dipaparkan di Surabaya, Dokter Jelaskan soal Flek di Paru-paru

FOTO-FOTO Rontgen Penikmat Vape yang Dipaparkan di Surabaya, Dokter Jelaskan soal Flek di Paru-paru

Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
FOTO-FOTO Rontgen Penikmat Vape yang Dipaparkan di Surabaya, Dokter Jelaskan soal Flek di Paru-paru 

SURYA.CO.ID | Surabaya - Ratusan foto rontgen pengguna vape atau rokok elektrik dipaparkan di acara Vape Movement Jatim di Surabaya.

Kumpulan foto rontgen tersebut dikumpulkan Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) sebagai barang bukti pembeda kondisi paru-paru penikmat rokok tembakau dan vape.

Dalam hal ini, dokter juga menjelaskan perihal flek di paru-paru penikmat vape, seperti terlihat melalui hasil rontgen.

Lebih lengkapnya, berikut foto-foto dan penjelasan terkait hasil foto rontgen penikmat vape yang dipaparkan di Surabaya.

1. Jawab Kontroversi Kehadiran Vape

Dokter Arifandi Sanjaya melihat rontgen wall penikmat vape yang sudah bertahun-tahun dalam acara Vape Movement Jatim bertema Future Of The Vape Industry di Kapin Restoran, Minggu (24/11). Acara itu sebagai gerakan yang mengedukasi terkait vape untuk mendorong agar ada regulasi dari pemerintah dan terbitnya standar produk vape. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Dokter Arifandi Sanjaya melihat rontgen wall penikmat vape yang sudah bertahun-tahun dalam acara Vape Movement Jatim bertema Future Of The Vape Industry di Kapin Restoran, Minggu (24/11). Acara itu sebagai gerakan yang mengedukasi terkait vape untuk mendorong agar ada regulasi dari pemerintah dan terbitnya standar produk vape. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Ratusan foto rontgen dada vaporizer, sebutan perokok elektrik terpajang dalam Vape Movement Jatim.

Ratusan hasil rontgen yang dikumpulkan Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) itu menjadi bukti dari perubahan flek pada paru-paru vaporizer yang dulunya menggunakan rokok tembakau.

Upaya ini menjadi langkah para vaporizer untuk menyikapi kontroversi mengenai kehadiran vape atau rokok elektrik.

2. Apakah Vape Berbahaya? Ini Kata Dokter soal Flek di Paru-paru

Dokter Arifandi Sanjaya melihat rontgen wall penikmat vape yang sudah bertahun-tahun dalam acara Vape Movement Jatim bertema Future Of The Vape Industry di Kapin Restoran, Minggu (24/11). Acara itu sebagai gerakan yang mengedukasi terkait vape untuk mendorong agar ada regulasi dari pemerintah dan terbitnya standar produk vape.
Dokter Arifandi Sanjaya melihat rontgen wall penikmat vape yang sudah bertahun-tahun dalam acara Vape Movement Jatim bertema Future Of The Vape Industry di Kapin Restoran, Minggu (24/11). Acara itu sebagai gerakan yang mengedukasi terkait vape untuk mendorong agar ada regulasi dari pemerintah dan terbitnya standar produk vape. (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Seperti diketahui, tidak sedikit pihak yang mengatakan bahwa vape berbahaya.

Dr Arifandi Sanjaya, pemakai rokok elektrik mengungkapkan ratusan foto rontgen ini membuktikan bahwa mengonsumsi rokok elektrik dapat memberikan dampak kesehatan yang lebih baik bagi perokok tembakau.

"Kalau mau membandingkan hasil rontgen vaporizer yang dulunya merokok tembakau, pastinya flek di dadanya jauh lebih berkurang," ujar dokter asal Bandung yang ikut hadir dalam Vape Movement Jatim di Kapin Restaurant, Minggu (24/11/2019).

Ia menjelaskan jika berbicara tentang bahaya Vape pastinya berbahaya tetapi harus dikaji apakah layak konsumsi.

Karena menurutnya pengunaan vape dilihat dari alternatif pengganti rokok tembakau sangat efektif.

Halaman
12
Sumber: Surya
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved