Inspirasi Usaha
'Jangan Fokus Pada Modal', Tips Inspirasi Usaha dari Owner Jagung Nyumi Galuh Sukma
Jangan melulu memikirkan soal modal saat hendak mulai mendirikan usaha. Hal itu jadi pesan dari owner Jagung Nyumi, Galuh Sukma
Penulis: Hefty's Suud | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA - Jangan melulu memikirkan soal modal saat hendak mulai mendirikan usaha. Hal itu jadi pesan dari owner Jagung Nyumi, Galuh Sukma, bagi para pencari inspirasi usaha.
Sukma memulai usahanya itu dengan modal Rp 5 juta. Saat itu, Sukma mengaku sempat tidak percaya diri.
"Kalau dipikir, seperti tidak mungkin bikin usaha kuliner dengan modal segitu. Jagungnya berapa? Kejunya berapa? Mozarelanya berapa? Belum lagi kami beli boothnya itu. Tapi kalau waktu itu kami fokus pada modal yang kami punya, Jagung Nyumi tak akan ada sampai sekarang," kenang Sukma, Kamis (21/11/2019).
• Begini Perjuangan Galuh Sukma, Owner Jagung Nyumi, Kenalkan Produknya ke Warga Surabaya
Keberaniannya membuka Jagung Nyumi dengan modal seadanya itu kini berbuah hasil.
Setiap harinya, Sukma dapat meraup omzet sekitar Rp 3 juta.
Usaha yang awalnya diurus berdua bersama suami, kini mulai berkembang.
Sukma memiliki tim berjumlah delapan orang, lima orang bertugas memipil jagung, tiga orang bertugas memasak dan melakukan penjualan di booth Jagung Nyumi yang berada di Jalan Gayungsari Timur Blok MGO-01 itu.
"Awalnya kami cuma bisa laku 5-10 kilo setiap hari. Sekarang bisa sekitar 30 kilo jagung setiap harinya," ungkap perempuan kelahiran Juli itu.
Sukma menuturkan usaha tersebut didirikannya bersama sang suami, Anda Harimas pada 2017.
Mengaku hobi kulineran dan gemar mengonsumsi jagung susu, disebut Sukma membuatnya secara tidak sengaja menemukan ide produk jagung mozarela.
Saking gemarnya, Sukma bahkan seringkali membuat jagung susu sendiri di rumah.
"Waktu itu kan sedang booming segala macam makanan dikasih keju, dikasih mozarela. Nah karena kami suka banget jangung, jadi kepikiran aja kenapa nggak bikin jagung mozarela," papar perempuan yang akrab disapa Sukma itu.
Awalnya, ia menncoba kreasi jagung mozarela untuk dikonsumsi sendiri.
Karena keterbatasan alat yang ada di kosannya, ia melelehkan mozarela menggunakan mesin penanak nasi.
"Terus karena waktu itu kebetulan suami baru mundur dari pekerjaan dan usaha saya di bidang kerajinan tangan sedang turun, kami memutuskan untuk menjadikan keju mozarela ini untuk dijual juga," ungkap perempuan 28 tahun itu.
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Hefty's Suud