Liputan Khusus

News Analysis : Masih Banyak Sekolah Rusak di Jatim, Bisa Pakai Dana CSR Bantu Rehabilitasi

Di Jawa Timur masih ditemukan sejumlah sekolah yang membutuhkan rehabilitasi karena kondisinya rusak.

surya.co.id/galih lintartika
Atap ruang kelas di SDN Gentong Kota Pasuruan ambruk, Selasa (5/11/2019) dan menewaskan dua orang. 

News Analysis
Drs Martadi MSn
Pakar Pendidikan Unesa

SURYA.co.id | SURABAYA - Pemenuhan standar sarana pendidikan saat ini jadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah provinsi maupun daerah.

Sebab, di Jawa Timur masih ditemukan sejumlah sekolah yang membutuhkan rehabilitasi karena kondisinya rusak.

Untuk menuntaskan pekerjaan rumah itu, perlu komitmen antara pemprov dan daerah soal alokasi anggaran rehabilitasi sekolah sebesar 20 persen sesuai dengan amanat Undang-undang.

Pasalnya, tak cukup bila hanya mengandalkan dana dari pemerintah pusat.

Selain itu, pemprov atau daerah bisa melibatkan orang tua atau stakeholder melalui dana CSR untuk membantu rehabilitasi sekolah.

Selanjutnya, pemprov sekaligus daerah juga patut untuk melakukan pemetaan kondisi sarana sekolah dari yang rusak ringan, sedang dan berat.

Bila sudah terpetakan, pemerintah segera memprioritaskan sekolah yang dianggap mendesak untuk direhabilitasi.

Jangan sampai sekolah yang sudah cukup bagus, justru dapat sarana baru atau perbaikan ketimbang sekolah yang rusak berat.

Oleh sebab itu, pemetaan kondisi sekolah penting dilakukan agar tak salah sasaran rehabilitasi.

Sementara itu, beberapa hari yang lalu atap 4 kelas SDN Gentong Pasuruan ambruk.

Peristiwa tersebut menelan dua korban jiwa yakni seorang guru dan seorang siswa.

Saya dan semua orang tak ingin peristiwa serupa kembali terjadi.

Menurut hasil penyelidikan, saya menyebut, ambruknya atap kelas di SDN Gentong terjadi karena kesalahan dari awal perbaikan atau renovasi.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved