Berita Mojokerto
Solar di Mojokerto Langka, Sopir Truk Terpaksa Beli Dexlite yang Mahal untuk Antar Barang ke Tujuan
Solar di Mojokerto langka, sopir truk terpaksa beli Pertamina Dexlite yang mahal untuk bisa antar barang sampai tujuan
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | MOJOKERTO - Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Mojokerto, Jumat (15/11/2019) langka. Sejumlah sopir truk terpaksa hanya masuk SPBU dan keluar lagi tanpa mengisi bahan bakar solar.
Seperti yang terlihat di SPBU Pertamina 54.613.01 Jalan Raya By Pass, Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto. Petugas SPBU memasang papan pengumuman bertuliskan solar habis.
Akibatnya, sejumlah sopir truk kecele dan mencari SPBU selanjutnya. Salah satu sopir truk, Sumali (35) mengaku, berangkat dari Jombang hendak ke Surabaya dengan muatan kacang.
"Saya sudah masuk 10 SPBU, tangki solar saya hampir kosong. Saya tidak punya stok, ini tinggal separuh. Dari kemarin, cari solar susah," ungkapnya saat berhenti di SPBU Meri, Jumat (15/11/2019).
Warga Jombang tersebut menambahkan, dari bahan bakar solar yang dimiliki saat ini, diperkirakan tidak sampai Krian, Kabupaten Sidoarjo.
Ia harus mencari solar jika tidak ingin kehabisan bahan bakar di jalan sebelum sampai tujuan.
"Ya harus dapat, kalau semua SPBU solar kosong, tidak tahu bagaimana. Karena perkiraan tidak sampai Krian, sudah habis bahan bakarnya. Mungkin ya hanya bisa menunggu, tidak sampai ke tujuan ke Surabaya," katanya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Parji (43), sopir truk tersebut hendak mengirim es batu dari Mojokerto ke Pasuruan.
Lantaran tidak adanya bahan bakar solar, Parji terpaksa beralih ke Pertamina Dexlite dengan harga yang lebih mahal.
Parji khawatir jika kondisi tersebut dibiarkan, otomatis jadwal pengiriman es batu akan mengalami gangguan dan penundaan.
"Baru pertama kali pakai Dexlite. Dari pada cari di SPBU di lain tempat takutnya juga enggak ada solar. Ini untuk sementara aja berangkat ke Pasuruan," ungkapnya, Jumat (15/11/2019)
Sementara itu, Bagian Administrasi SPBU Pertamina 54.613.01, Lilik Agustina, mengatakan Pertamina memang membatasi permintaan solar sejak 4 November lalu.
"Biasanya tidak ada pembatasan. Mulai tanggal 4 kemarin Pertamina melakukan pembatasan," katanya, Jumat (15/11/2019).
Masih kata Lilik, biasanya setiap dua hari sekali SPBU Pertamina 54.613.01 mendapatkan kiriman solar sebanyak 32 ribu liter.