Tunggakan BPJS Kesehatan Belum Terbayar, Proyek Gedung 5 Lantai RSUD dr Iskak Tulungagung Tertunda

SURYA.CO.ID| TULUNGAGUNG - Salah satu bukti keunggulan manejemen RSUD dr Iskak adalah, mampu mandiri secara finansial.

Rumah sakit dengan status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) ini mampu bertahan, meski klaim BPJS Kesehatan belum terbayarkan selama lima bulan.

Total klaim yang masih belum terbayarkan mencapai Rp 50 miliar.

“Untuk operasional kami masih bisa berjalan seperti biasa. Pembayaran jasa tidak ada yang terganggu,” ujar Direktut RSUD dr Iskak, dr Supriyanto Dharmoredjo Sp.B, FINACS, M.Kes.

Namun, menurut dr Supriyanto, cukup berat jika tunggakan klaim itu lebih dari enam bulan.

Rumah sakit yang dipimpinnya bisa mengalami kolaps dan tidak bisa memberikan layanan.

Sementara dampak yang paling dirasakan saat ini, rencana pembangunan gedung perawatan setinggi lima lantai gagal dilaksanakan tahun ini.

“Sekarang belum bisa dilaksanakan, karena uangnya dipakai untuk menutupi (klaim BPJS Kesehatan yang belum dibayar),” sambung dr Supriyanto.

Rencananya gedung lima lantai itu dibangun dari dana mandiri RSUD dr Iskak.

Dana itu didapat dari hasil menyisihkan keuntungan setiap bulan.

Pembangunan gedung perawatan lima lantai ini penting, karena rumah sakit ini banyak menerima pasien dari wilayah sekitar, seperti Kabupaten Trenggalek, Kediri dan Blitar.

“Ya nunggu duitnya. Kalau gak ada duitnya kami tidak akan bisa membangun,” ucap dr Supriyanto.

RSUD dr Iskak menggunakan jasa akuntan publik untuk mengaudit keuangannya, sebelum diaudit oleh BPKP.

Penggunan akuntan publik ini dipakai oleh direktur untuk memotret kondisi keuangan riil rumah sakit ini.

Menyandang status BLUD, RSUD dr Iskak dinyatakan sangat sehat, sehingga bisa menggratiskan pasien yang tidak mampu.