Kilas Balik
Nasib Miris Menimpa Soeharto Sebelum Jadi Presiden, Bingung Cari Kerja hingga Diperlakukan Tak Adil
Nasib miris sempat beberapa kali menimpa Soeharto sebelum akhirnya ia menjadi presiden ke-2 RI, berikut ulasannya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Soeharto pun kembali ke Wuryantoro dan bekerja serabutan (dari ikut membangun langgar sampai membersihkan selokan air), supaya bisa menyambung hidup.
Tak lama kemudian Soeharto mendengar informasi lowongan kerja bergabung dengan Angkatan Perang Belanda (KNIL).
Tanggal 1 Juni 1940 Soeharto mantap mendaftar sebagai prajurit.
Soeharto mendapat pelatihan kemiliteran yang superkeras.
Tiap hari dari Subuh sampai larut malam, Soeharto tak henti-hentinya digembleng fisik dan mental.

Namun, Soeharto justru kepincut dengan disiplin keras dan keteraturan yang diajarkan di sana.
Makanya, Soeharto sukses lulus sebagai kadet terbaik di angkatannya
Tapi di balik kesuksesannya itu, Soeharto sempat melewati masa-masa sulit di militer
Soeharto ternyata pernah putus asa dan berniat banting stir jadi sopir taksi
Niat Soeharto untuk pindah pekerjaan jadi sopir taksi ini diungkap oleh adiknya, Probosutedjo dalam buku Memoar Romantika Probosutedjo: Saya dan Mas Harto
Menurut Probosutedjo, saat itu Soeharto merasa putus asa dengan karier militernya
Tak hanya itu, Probosutedjo juga menyebut Soeharto merasa diperlakukan tak adil di angkatannya
Berikut kesaksian Probosutedjo yang tercantum dalam bukunya :
"Ini adalah kejadian nyata.
Mas Harto memang pernah sangat ingin banting setir menjadi sopir taksi.