Lapor Cak

Pengunjung Was-was Saat Melintas di Atas Jogging Track Mangrove Wonorejo

"Beberapa bambu pada jogging track ada yang ambles. Selasa (5/11) kemarin, saya ke sana sama teman. Ketika berjalan, kaki teman saya hampir terperosok

surabaya.tribunnews.com/christine ayu nurchayanti
Pengunjung berjalan di atas jogging track di Ekowisata Mangrove Wonorejo. Kamis (7/11). Beberapa bambu tampak keropos. Pihak Ekowisata Mangrove Wonorejo sedang dalam tahap memperbaikinya. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Kawasan Mangrove Wonorejo Surabaya menjadi destinasi wisata bagi masyarakat yang ingin rehat sejenak dari hiruk pikuk kota Surabaya.

Selain memberikan edukasi mengenai mangrove dan makhluk hidup lainnya, terdapat sederet fasilitas ada di ekowisata yang berlokasi di Jalan Raya Wonorejo no 1 Rungkut Surabaya ini.

Mulai dari wahana perahu, sentra kuliner, dan yang paling digemari yaitu lintasan lari kecil atau jogging track.

Terdapat dua jenis jogging track. Pertama, terbuat dari papan kayu. Kedua, terbuat dari papan kayu yang dilapisi dengan bambu.

Sayangnya, beberapa pengunjung merasa was-was dengan jogging track yang dilapisi dengan bambu. Pasalnya, ketika melangkahkan kaki, terdengar bunyi retakan.

Melia, seorang pengunjung, mengatakan bahwa Wisata Mangrove merupakan destinasi yang menarik karena memberikan suasana yang sejuk dan banyak menghadirkan spot foto.

"Sayangnya beberapa bambu pada jogging track ada yang ambles. Hari Selasa (5/11) kemarin, saya ke sana sama teman. Ketika berjalan, kaki teman saya hampir terperosok," katanya.

Lanjutnya, di sana juga banyak anak kecil sehingga akan berbahaya jika sampai menjatuhkan.

"Meskipun tidak curam, tapi pasti tetap sakit kalau terperosok. Ketika melangkah memang harus hati-hati," ungkapnya.

Sementara Siti Lailatul, pengunjung Ekowisata Mangrove Wonorejo lainnya, mengatakan hal yang serupa.

"Wisata Mangrove Wonorejo ini tempatnya bagus dan menarik. Saya datang dari luar kota tertarik buat datang karena katanya banyak lokasi instagramable," ungkapnya wisatawan asal Kediri ini.

Untuk masuknya pun, lanjutnya, tidak diminta HTM alias gratis. Sayangnya, pada area lintasan bambu, ia melihat banyak yang keropos, jadi harus hati-hati ketika melangkah.

"Saya hampir terpesosok beberapa kali. Kalau berjalan, harus pegangan pinggirannya supaya tidak terjatuh," ungkapnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved