Berita Kesehatan

Tak Cuma Asam Urat, Mendengkur Juga Bisa Menyebabkan Serangan Jantung, Begini Penjelasan Medisnya

Tak Cuma Bikin Asam Urat Naik, Mendengkur Ternyata Juga Bisa Menyebabkan Serangan Jantung, Begini Penjelasan Medisnya

Kolase ISt Tribun Kaltim dan Tribun Bali
Ilustrasi: Tak Cuma Asam Urat, Mendengkur Juga Bisa Menyebabkan Serangan Jantung 

SURYA.co.id - Tak cuma meningkatkan risiko asam urat, bahaya mendengkur ternyata juga bisa menyebabkan serangan jantung

Pada umumnya, beberapa gejala dari serangan jantung yang sering dirasakan adalah nyeri pada dada, sakit kepala, dan pusing.

Melansir dari Express.co.uk, serangan jantung juga bisa ditandai dengan kondisi yang dikenal sebagai infark miokard.

Kondisi ini membuat suplai darah ke jantung tersumbat.

Berita Gejala Penyakit Jantung
Berita Gejala Penyakit Jantung (Bali.tribunnews.com)

Hal ini membuat seseorang dapat terkena serangan jantung mendadak dan membutuhkan perawatan medis sesegera mungkin.

Para ahli menemukan bahwa mendengkur dapat menjadi pertanda buruk bagi kesehatan jantung.

"Kami tahu bahwa penebalan arteri dapat menjadi tanda pertama peningkatan risiko stroke dan arteriosklerosis (pengerasan arteri), dua kondisi yang dapat memengaruhi jantung," terang dr. Deeb.

Mendengkur ternyata menjadi penyebab dinding arteri karotid yang menghubungkan jantung ke otak menebal, loh.

Menurut dr. Robert Deeb, getaran mendengkur bisa menyebabkan dinding arteri menebal.

"Kami memiliki firasat bahwa mendengkur lebih merupakan kondisi medis daripada masalah gangguan sosial atau kosmetik, karena lebih sering dipikirkan," ungkap dr. Deeb.

Tidak hanya itu, mendengkur juga dapat menyebabkan sleep apnea yang merupakan faktor risiko dari tekanan darah tinggi.

Beberapa ahli menyarankan untuk berguling di tempat tidur agar dapat mengurangi perilaku mendengkur dan menurunkan risiko serangan jantung.

Tes Kepribadian - Pada Jam Berapa Kamu Biasa Tidur? Coba Cek Dulu, Bisa Jadi Karaktermu Seperti ini
Tes Kepribadian - Pada Jam Berapa Kamu Biasa Tidur? Coba Cek Dulu, Bisa Jadi Karaktermu Seperti ini (ilustrasi)

Sebelumnya, sebuah penelitian menyebutkan kalau mendengkur bisa meningkatkan risiko asam urat menjadi tinggi

Seperti diketahui, asam urat atau gout merupakan jenis penyakit sendi yang terjadi akibat kadar asam urat yang terlalu tinggi dalam darah.

Asam urat tinggi ini biasanya terjadi pada orang yang memiliki berat badan berlebih atau sering mengonsumsi alkohol.

Dilansir dari Dailymail, sebuah penelitian terbaru menjelaskan bahwa orang yang sering mendengkur bisa meningkatkan risiko terkena asam urat atau gout.

Sebuah studi di Inggris menemukan bahwa orang atau pasien yang menderita osbtructive sleep apnea (OSA) memiliki kemungkinan lebih tinggi menderita asam urat.

Penelitian tersebut dilakukan lebih dari 8000 orang yang menderita atau memiliki gejala OSA.

Pertanyaannya sekarang, bagaimana mendengkur bisa menjadi faktor penyebab seseorang bisa terkena asam urat?

Mendengkur terjadi ketika otot dan jaringan lunak di tenggorokan berada dalam kondisi rileks dan mengahalangi saluran udara.

Kondisi ini membatasi akses masuknya oksigen dan menjadi pemicunya produksi asam urat.

Ilustrasi
Ilustrasi (Net via Tribun Jabar)

Jumlah asam urat yang berlebihan dapat berubah menjadi kristal yang menyebabkan peradangan parah di lutut, pergelangan kaki dan kaki yang dikenal sebagai gout.

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Arthritis & Rheumatology.

Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa 4,9 persen pasien OSA menderita gout dibandingkan mereka yang tidak.

Para pasien tersebut mengalami encok atau rematik selama satu atau dua tahun setelah didiagnosis menderita OSA.

Penulis utama penelitian, Dr Edward Roddy menjelaskan bahwa orang yang mendengkur berisiko tinggi menderita encok dalam jangka waktu yang pendek dan panjang.

Deteksi Gejala Penyakit Jantung dengan Cara Sederhana

Rutin melakukan pengecekan kesehatan jantung memang sangat penting, mengingat jantung merupakan salah satu organ penting dalam tubuh.

Namun, cara mengecek kesehatan jantung tak perlu ke dokter atau rumah sakit.

Pasalnya, ada pula cara sederhana yang dapat dilakukan untuk mengecek kesehatan jantung.

Melansir dari Nakita (grup SURYA.co.id) artikel 'Cara Mudah Untuk Mendeteksi Penyakit Jantung, Coba Sentuh Ujung Kaki!', menyentuh ujung jari kaki bisa mengindikasi jantung sehat atau tidak.

Pertama, ambil posisi duduk di lantai dengan kedua kaki diluruskan dan dirapatkan.

Kemudian perlahan cobalah menyentuh ujung jari kaki yang menghadap lurus ke atas.

Jika cukup mudah dalam melakukan hal tersebut artinya kita memiliki jantung yang sehat dan tubuh yang lentur.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat (Texas Utara) dengan melibatkan 526 peserta yang berusia 20 hingga 83 tahun.

Analoginya, ketika mereka mulai menyentuh ujung jari kaki, tekanan darah dan jantung diamati dengan saksama.

Hasilnya menunjukkan peserta dengan gangguan penyakit jantung tidak dapat menyentuh ujung jari -jari kaki.

Penelitian ini juga menemukan hubungan antara tubuh dan elastisitas arteri, terutama pada peserta di atas 40 tahun.

Tanda-tanda penyakit jantung

Banyak masyarakat yang berpendapat bahwa nyeri dada merupakan gejala penyakit jantung.

Namun, ternyata ada sejumlah gejala lain yang kerap dialami dan bisa saja menjadi gejala penyakit jantung.

Melansir dari Tribunnews.com artikel 'Selain Nyeri Dada, Ini Tanda-tanda Awal Penyakit Jantung', Selasa (13/11/2018), menurut Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Ario Soeryo Kuncoro menjelaskan bahwa ada gejala lain yang mengindikasi adanya penyakit jantung.

“Kalau nyeri dada kan sudah jadi pengetahuan umum, tapi ada keluhan lain juga ada seperti keringat dingin tiba-tiba, dada berat, sesak napas,” ungkap Ario Soeryo Kuncoro kepada saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Senin (12/11/2018).

Namun, ada pula penyebab sakit jantung yang cukup ekstrem yakni jika tiba-tiba seseorang kerap mengalami pingsan.

“Pingsan itu juga bisa mengarah ke penyakit jantung. Jadi begitu banyak keluhan yang bisa ditimbulkan,” ungkap Ario Soeryo.

Di akhir wawancaranya, Ario mengimbau pada masyarakat agar rutin memeriksakan kesehatan jantungnya.

“Jadi kalau kata saya jangan dari berapa banyak frekuensinya, tapi kalau keluhannya berat dan sangat mengganggu apalagi sudah tidak bisa ditahan lagi itu berarti ada masalah kesehatan di pasien itu,” papar Ario.

Sumber: Grid.ID
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved