Berita Lamongan
Balai Konservasi Borobudur Ikut Bantu Ekskavasi Perahu Baja Zaman Belanda di Lamongan, Ini Tujuannya
Ekskavasi perahu baja dari dasar Sungai Bengawan Solo di Desa Mertani, Karanggeneng, Lamongan, menjadi perhatian banyak kalangan

SURYA.co.id l LAMONGAN - Ekskavasi perahu baja dari dasar Sungai Bengawan Solo di Desa Mertani, Karanggeneng, Lamongan, menjadi perhatian banyak kalangan. Selain BPCB Trowulan, ada juga dari Balai Konservasi Borobudur (BKB), Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud, dan dinas terkait di Lamongan yang membantu proses ekskavasi tersebut.
Lembaga BKB yang berkantor di Candi Borobudur ini terjun langsung dalam proses ekskavasi dan pengangkatan perahu baja dari dasar sungai Bengawan Solo, Rabu (6/11/2019). Keikutsertaan BKB ini untuk memastikan usia perahu baja tersebut.
"BKB memang ikut dalam proses ekskavasi ini," kata arkeolog BPCB Trowulan Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho pada wartawan di sela-sela proses ekskavasi.
Konservator BKB ini juga akan memberikan pelatihan pada dinas terkait, khususnya Disparbud Lamongan.
Pelatihan ini, dilakukan agar pegawai di Disparbud Lamongan paham bagaimana seharusnya merawat benda cagar budaya, terutama perahu baja yang diangkat ini.
"Balai Konservasi Borobudur akan memberikan pelatihan khusus tentang tata cara merawat perahu ini," sambungnya.
Wicaksono menerangkan pelatihan pada dinas ini diperlukan karena perahu baja akan diserahkan ke Disparbud Lamongan untuk penanganan lanjutan.
Perahu baja ini diserahkan secara resmi ke Disparbud oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud setelah berhasil diangkat.
Penanganan selanjutanya diserahkan ke Pemkab Lamongan.
Kesimpulan awal tentang perahu baja ini sengaja ditenggelamkan nampaknya mendekati kebenaran.
Para arkeolog yang melakukan ekskavasi hari ini berhasil melihat secara langsung lubang berdiameter 15-20 centi yang ada pada badan perahu.
Rekahan pada lubang di perahu baja ini seperti sengaja dilubangi dari dalam agar perahu tidak bisa digunakan lagi.
Keluar SPBU Langsung 'Gas Pol', Pelajar Lamongan Tewas Terseret Truk Fuso |
![]() |
---|
Tanaman Tabebuya Berhasil Dibudidayakan di Lamongan, ini Alasan DLH Pilih Tanaman itu |
![]() |
---|
1 Desember 2019, Dua Kereta Api Layani Masyarakat Wilayah Utara Jawa Timur, Segini Tarifnya |
![]() |
---|
Nenek Hardania di Lamongan kembali Sumringah setelah Dapat Bantuan Kaki Palsu dari Lazismu |
![]() |
---|
Alasan Puluhan Petani Hutan di Ngimbang Lamongan Wadul ke Polisi |
![]() |
---|