Berita Surabaya
Pengacara Sekaligus Bacawali M Sholeh Gugat Kenaikan Iuran BPJS ke Pengadilan
"Perhitungan membuat BPJS yang diharapkan menjadikan untung malah merugi. Karena merugi itu, masyarakat yang disuruh pemerintah untuk menanggungnya"

SURYA.co.id | SURABAYA - Iuran BPJS resmi naik 100 persen mulai per 1 Januari 2020, hal tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 75 Tahun 2019, tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.
M Sholeh, pengacara yang juga Bakal Calon Wali Kota Surabaya melalui jalur independen akan melakukan gugatan uji materi Perpres nomor 75 tahun 2019 tersebut. Ia mengatakan gugatan akan didaftarkan pad aJumat (1/11/2019) besok ke Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
"Kami ajukan uji materi terhadap Perpres no 75 tahun 2019. Uji materi ini menjadi kewenangannya Mahkamah Agung (MA), tetapi boleh didaftarkan melalui PN setempat. Nanti PN yang akan meneruskan ke MA," terangnya, Kamis, (31/10/2019).
Sholeh berharap jika uji materi ini nanti dikabulkan, maka Perpres tentang kenaikan iuran akan dibatalkan.
Jika dibatalkan, maka secara otomatis akan kembali pada aturan yang mengacu pada perpres yang lama.
"Ya Perpres kenaikan iuran itu dibatalkan maka kembali ke perpres yang lama yaitu tidak ada kenaikan," tambahnya.
Disinggung soal alasan melakukan uji materi ini, Sholeh mengaku hanya memiliki alasan yang sederhana, yaitu situasi ekonomi yang belum baik dapat memberatkan masyarakat.
"Alasannya sederhana, situasi ekonomi kan belum bagus, pendapatan masyarakat kan tidak tinggi, kalau kenaikan 100 persen itu kan logikanya tidak tepat, itu yang pertama," katanya.
Alasan kedua, tambahnya, adalah manfaat apa yang didapat oleh masyarakat seiring dengan kenaikan iuran BPJS hingga 100 persen itu.
Sebab menurut Sholeh, manfaat kenaikan iuran dianggapnya tidak akan berpengaruh banyak terhadap pelayanan kesehatan yang didapat oleh masyarakat.
Gagas Kotak Pendingin Ramah Lingkungan, Tim ITS Juara di Korea, Terinspirasi Nelayan Kenjeran |
![]() |
---|
Polda Jatim Kejar Anggota Komplotan Penyelundup Benur yang kini Diduga Sembunyi di Bogor |
![]() |
---|
Alasan Komplotan Pembobol Kartu Kredit di Surabaya Sering Kali Menyasar Warga Sejumlah Negara Eropa |
![]() |
---|
Dina Oktavia Ingin Buka Lagi Usaha Kuliner, Pemkot Surabaya Janjikan Pendampingan |
![]() |
---|
Sehari di Rusun Gunungsari, Dina Oktavia Sebut Anaknya yang Idap Hidrosefalus Tak Lagi Rewel |
![]() |
---|