Inspirasi Usaha

Inspirasi Usaha Agung Sniper dari Pare Kediri, Berawal Bisnis Onderdil Jadi Produsen Senapan Angin

Agung Prasetyo Santoso membuat senapan angin custom di bengkelnya, Agung Sniper

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
surya/sri handi lestari
Erisa, putri pertama Agung Prasetyo Santoso, menunjukkan produk senapan angin custom produksi Bengkel Agung Sniper di pameran yang digelar Bank Jatim di Atrium TP 3 Surabaya, Minggu (27/10/2019). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Setelah lama bergelut sebagai pembuat onderdil senapan angin, Agung Prasetyo Santoso, banting stir menjadi pembuat senapan custom. Bengkelnya di Jalan Arbei, Pare, Kabupaten Kediri, Agung berhasil membuat senapan angin seri R154 yang banyak diminati konsumen.

"Awalnya saya dapat tantangan dari teman yang mengatakan saya hanya bisa jadi pembuat onderdilnya senapan, tapi tidak mungkin bisa membuat senapan," kata Agung saat ditemui Surya di sela mengikuti pameran yang digelar Bank Jatim di Surabaya, Minggu (27/10/2019).

Tantangan itu mulai jadi motivasi. Pada 2013, Agung belajar membuat senapan bermodal bahan baku dari industri onderdil senapan yang dibuatnya. Setahun kemudian, 2014, Agung baru bisa menyempurnakan senapan angin produksi Bengkel Agung Sniper.

"Cukup lama bikin senapan angin produk sendiri karena laras senapan dari bahan baja harus impor," ungkap Agung melalui Erisa Kirana Ayu Arawinda, putri pertamanya, yang ikut mengelola usahanya tersebut.

Senapan angin custom ini memiliki pasar khusus, di antaranya pelaku olahraga menembak, kolektor senapan, serta kalangan TNI/Polri.

Karena custom, produk Agung selalu menampilkan satu produk dengan satu ciri khas khusus.

"Saya memang ingin memberikan bentuk yang khusus buat pelanggan saya. Ini agar berbeda dengan senapan yang tersedia di toko-toko umum," jelas Agung yang produknya sudah tampil di berbagai ajang lomba produk senapan dalam komunitas tertentu.

Karena dibuat secara khusus, ia memerlukan waktu agak lama untuk mengerjakan satu senapan, yakni antara 10-25 hari.

Hal itu berdasarkan desain, bahan baku, dan aksesoris yang ditampilkan, misalnya motif doreng, motif polos, motif kayu dan lainnya.

Soal harga, produk Agung dijual mulai dari Rp 1,8 juta hingga Rp 6 juta. Harga itu tidak lagi satu seri, R154 saja, tapi sudah ada beberapa varian di antaranya seri E94 sniper dan seri AFC Gaza.

Anak Berperan

Selama lima tahun produksi senapan angin, saat ini rata-rata Agung bisa menyelesaikan 30 hingga 40 pucuk senapan pesanan konsumen setiap bulannya.

Selain melalui komunitas untuk memasarkan produknya, Agung juga memanfaatkan media sosial.

Uniknya, yang menangani ini adalah dua putra-putrinya, Erisa Kirana Ayu Arawinda dan Ega Wahyu Ramadan.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved