Berita Blitar
Pria Blitar Ubah Limbah Jati Jadi Kerajinan Patung Unik, dari Pemasaran Getok Tular Hingga Online
Pria Blitar, Angga Setiawan (26), memanfaatkan limbah tunggak pohon jati menjadi kerajinan patung hewan yang menarik
Penulis: Samsul Hadi | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | BLITAR - Angga Setiawan (26) memanfaatkan limbah tunggak pohon jati menjadi kerajinan menarik. Bapak satu anak asal Desa Sumberringin, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, ini menyulap limbah tunggak pohon jati menjadi kerajinan patung.
"Saya mulai menekuni membuat kerajinan patung berbahan tunggak kayu jati sejak 2009," kata Angga, ditemui di rumahnya, Jumat (25/10/2019).
Siang itu, Angga terlihat sibuk menyelesaikan pesanan patung kepala naga berbahan tunggak kayu jati di rumahnya. Tangannya tampak lincah memahat bongkahan tunggak kayu jati.
"Patung kepala naga ini pesanan dari orang Surabaya dan harus selesai akhir bulan ini," ujarnya.
Angga mulai tertarik menekuni membuat kerajinan patung berbahan limbah tunggak kayu jati sejak lulus SMP.
Dia belajar membuat kerajinan patung berbahan tunggak kayu jati secara otodidak.
Sejak kecil, Angga memang suka membuat kerajinan patung berbahan kayu.
Angga memilih limbah tunggak kayu jati untuk membuat kerajinan patung karena bahannya mudah didapat.
Kebetulan di wilayah Blitar masih banyak hutan jati.
Selain bahannya mudah didapat, tunggak kayu jati juga tahan lama.
Serat kayu jati juga bagus untuk dibuat kerajinan patung.
Angga mendapatkan tunggak kayu jati di wilayah Lodoyo, Kabupaten Blitar.
Harga satu tunggak kayu jati biasanya ia beli dengan harga Rp 50.000-Rp 100.000.
"Tunggak kayu jati itu biasanya digunakan untuk kayu bakar oleh masyarakat, padahal tunggak kayu jati bisa dijadikan kerajinan patung yang menarik," ujarnya.