Ketidaktahuan Fatmawati saat Soekarno Dipilih Jadi Presiden Pertama RI, Tak Kaget Diajak ke Dapur
Ketidaktahuan Fatmawati saat Soekarno Dipilih Jadi Presiden Pertama RI, Tak Kaget Diajak ke Dapur
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Siapa sangka jika saat dilantika menjadi presiden pertama RI, Soekarno justru tak memberi tahu sang istri, Fatmawati.
Jika biasanya untuk suatu acara yang penting, seseorang akan memberitahu orang terdekat sehari atau bahkan sebulan sebelumnya, hal itu justru tak dilakukan Soekarno.
Kepada Fatmawati, Soekarno justru menyampaikan setelah resmi dilantik menjadi presiden pertama RI.
Meski begitu, Fatmawati tak begitu kaget ketika mendengar kabar dari Soekarno.
Dilansir dari Sosok.id dalam artikel "Ketika Soekarno Dilantik Presiden RI Pertama, Istrinya Malah Tidak Tahu Jika Suaminya Jadi Kepala Negara", Soekarno terpilih menjadi presiden pertama Ri secara aklamasi dalam sidang PPKI.
Dalam sidang pemilihan pemimpin negara yang digelar di gedung Tyuuoo Sangi-In itu dihadiri oleh sejumlah tokoh perjuangan diantaranya Mohammad Hatta dan Ki Hadjar Dewantara.
Saat Soekarno resmi terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia untuk pertama kali, dia merespon:
"Tuan-tuan, banyak terima kasih atas kepercayaan Tuan-tuan dan dengan ini saya dipilih oleh Tuan-tuan sekalian dengan suara bulat menjadi Presiden Republik Indonesia."
Dalam sidang pemilihan pemimpin negara yang digelar di gedung Tyuuoo Sangi-In itu dihadiri oleh sejumlah tokoh perjuangan diantaranya Mohammad Hatta dan Ki Hadjar Dewantara.
Saat Soekarno resmi terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia untuk pertama kali, dia merespon:
"Tuan-tuan, banyak terima kasih atas kepercayaan Tuan-tuan dan dengan ini saya dipilih oleh Tuan-tuan sekalian dengan suara bulat menjadi Presiden Republik Indonesia."
Riuh tepuk tangan memenuhi seantero ruangan, menanggapi pernyataan Soekarno.
Semua anggota sidang kemudian berdiri dan menyanyikan lagu kebangsaan ”Indonesia Raya”.
Setelahnya, peserta sidang berteriak, ”Hidup Bung Karno” sebanyak tiga kali.
