Berita Surabaya
Mita Kopiyah, Peternak Sapi Perah Sukses Tulungagung, Mulai dari Nol Hingga Timba Ilmu ke Belanda
Mita Kopiyah menjadi salah satu peternak sapi perah sukses di Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung.
Penulis: David Yohanes | Editor: irwan sy
Mita Kopiyah menjadi salah satu peternak sapi perah sukses di Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung.
Mita adalah salah satu peternak yang dikirim belajar ke Belanda lewat program Farmer 2 Farmer, dari Frisian Flag Indonesia (FFI).
Namun, hasil yang diraihnya kini bukan perkara mudah, melainkan penuh lika-liku. Perempuan 46 tahun ini membagi kisahnya untuk jadi trik inspirasi usaha bagi pembaca.
SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Mita memulai usaha ternak sapi perah ini dari memelihara sapi perah milik orang lain.
Mita berkisah, saat itu orangtuanya sudah beternak sapi, namun sapi pedaging.
Setelah menikah pada 2005, suaminya, Slamet (41), mengajak untuk merintis beternak sapi.
Namun karena masih numpang orangtua, Mita sungkan dengan ayahnya.
"Tidak enak sama ayah, karena dia kan memelihara sapi pedaging. Akhirnya kami putuskan memelihara sapi milik orang lain dengan sistem bagi hasil," kenang Mita.
Awal merintis Mita memelihara dua ekor sapi milik tetangga.
Setiap hari ia dan suaminya harus membawa susu sebanyak 15 liter, jauh ke tempat penjualan.
Dari hasil memelihara sapi orang, pasangan ini bisa membeli seekor sapi perah pada 2007.
Mita memilih sapi perah, karena sapi perah memberikan penghasilan tetap setiap bulan.
Sedangkan sapi pedaging, setidaknya butuh waktu satu tahun agar bisa memanen.
Gigih Belajar