Hasto Sebut Cawali PDIP Surabaya Harus Senapas dengan Risma, Bukan Calon Poco-poco, Apa Maksudnya?
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, pemimpin Surabaya harus senafas dengan Risma. Di Tri Rismaharini, Kota Pahlawan menjadi kota maju.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Iksan Fauzi
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Menyebut, pemimpin Surabaya harus senafas dengan Risma
Di bawah kepemimpinan Tri Rismaharini
Kota Pahlawan menjadi kota maju
------------------------------------------------
SURYA.co.id | SURABAYA - Ada dua cara pencalonan cawali dari PDIP untuk bertarung di Pilwali Surabaya 2020 nanti.
Cara pertama, PDIP melakukan penjaringan mulai dari ranting hingga tingkat provinsi lalu diajukan ke DPP PDIP.
Sedangkan cara kedua, cawali bisa langsung mendaftar ke DPP.
Nah, cara kedua ini yang dipilih oleh Walikota Risma untuk mendaftarkan kandidat yang dianggap layak memimpin Surabaya.
Dalam kunjungannya ke Surabaya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut PDIP sudah melakukan pemetaan strategi politik.
Hasilnya, Kota Surabaya membutuhkan pemimpin yang senafas dengan gaya kepemimpinan Tri Rismaharini.
PDIP tidak ingin, pemimpin pengganti Risma memiliki karakter poco-poco yang membuat kota ini makin mundur.
"Kami terus menyempurnakan diri, sejak awal kami lakukan pemetaan politik, karena partai menyatu dengan rakyat sehingga kita bisa punya instrumen dini melihat kota Surabaya yang diperlukan adalah seorang pemimpin yang senapas dengan Ibu Risma. Bukan pemimpin poco poco, Ibu Risma maju kemudian yang menggantikan mundur, karena tidak memahami desain kemajuan kota Surabaya," kata Hasto.
Dalam kesempatan yang sama, Hasto Kristiyanto mengungkapkan Risma sudah mendaftarkan sosok Bakal Calon Wali Kota Surabaya ke DPP PDIP.
"Sudah didaftarkan juga," kata Hasto saat ditemui di Kantor DPD PDIP Jatim Jalan Kendangsari Industri, Surabaya, Jumat (18/10/2019).