Pilwali Surabaya 2020
Gerindra Baru Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Surabaya Seusai Rapat 15 Oktober 2019
Gerindra memprioritaskan kader internal dalam Pilwali Surabaya 2020. Kader internal yang dipilih juga tak sembarangan, mereka harus berkompeten
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Cak Sur
SURYA.co.id | SURABAYA - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra, rencananya akan membuka pendaftaran Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya pada November 2019.
Terkait tanggal pendaftaran masih belum bisa dipastikan, karena masih menunggu petunjuk pelaksanaan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
"Kepastiannya menunggu hasil rapat di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yang digelar 15 Oktober mendatang. Terkait mekanisme pendaftaran serupa dengan pilwali sebelumnya," kata Ketua DPC Partai Gerindra Kota Surabaya, Sutadi, Jumat (11/10/2019).
Kendati belum membuka pendaftaran resmi, kata Sutadi, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan beberapa bakal calon.
Dia menyebut, salah satu bakal calon itu berasal dari kader NU. Namun, Sutadi enggan menyebutkan namanya.
"Jumat sore (12/10/2018), kami bertemu dengan kader NU tapi saya tak bisa menyebutkan dulu namanya. Ada kemungkinan kader NU bakal mendaftar di Gerindra untuk Pilwali Kota Surabaya," sebutnya.
Disinggung terkait kabar rencana Gerindra mengusung Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya, Muhibbin Zuhri dalam pilwali, Sutadi tak menampiknya.
Sutadi pun menyatakan turut berbangga apabila Muhibbin Zuhri menerima pinangan Gerindra untuk maju di pilwali.
"Untuk pak Dr. Muhibbin Zuhri bila berkenan maka kami sangat berterima kasih dan bangga. Kami akan teruskan ke DPP melalui DPD," ungkapnya.
Tak hanya itu, ada kabar berhembus bila Sutadi juga bakal maju di pilwali. Tapi dia tak menjawab dengan pasti kabar itu. Sutadi justru menyatakan lebih memilih mempersilakan calon yang lebih muda dan berkompeten.
"Nanti saat pendaftaran akan muncul nama kader internal yang jadi bakal calon di pilwali," jelas Sutadi.
Sutadi menambahkan, pihaknya memang memprioritaskan kader internal dalam Pilwali Surabaya 2020. Kader internal yang dipilih juga tak sembarangan, mereka harus berkompeten.
"Meski begitu, kami juga membuka peluang bagi pendaftar di luar partai (bukan pengurus atau kader). Sebab, Gerindra bukan milik pengurus dan kader saja. Terkait kriteria bakal calon yang akan dipilih yakni kompetensi serta komitmennya memajukan dan mensejahterakan warga Surabaya," paparnya.
Sutadi optimistis dalam pertarungan pilwali mendatang. Sebab, menurutnya sudah tak ada lagi petahana yang maju jadi bakal calon di Pilwali Surabaya 2020.
"Saya yakin tahun ini lebih terbuka, beda dengan tahun lalu. Karena, pilwali sebelumnya ada kekuatan incumbent. Saya juga optimistis dalam Pilwali Kota Surabaya," ujarnya.
Sementara itu, yang tak kalah penting dalam pilwali, lanjut Sutadi, yakni komunikasi dengan partai lain untuk berkoalisi.
Gerindra harus berkoalisi, karena mendapat perolehan 5 kursi DPRD Kota Surabaya. Sedangkan aturannya, setiap partai harus memenuhi perolehan kursi sebanyak 20% dari total 50 kursi di DPRD Kota Surabaya untuk bisa mengusung bakal calon wali kota dan wakil wali kota.
"Kami terbuka dengan siapa saja untuk berkoalisi. Termasuk kemungkinan dengan PDIP pun, kami siap," pungkasnya.
• Sudah Ada 15 Figur Daftar Bakal Calon Wali Kota Surabaya 2020 dari Partai Nasdem
• Ditanya yang Cocok Maju di Pilkada Lamongan, Dua Anaknya atau Istrinya? Begini Jawaban Bupati Fadeli
• Putra Mahkota Siap Tarung di Pilkada Tuban, Fredy Ardliyan Syah: Modal Saya Cuma Serius
• Siapakah Pengganti Kepemimpinan Bupati Sumenep, Busyro: Tak Cukup Hanya Tokoh, Harus Mau Gerilya