Kilas Balik

Kegelisahan Bu Tien Ketika Soeharto Tak Beri Kabar di Malam G30S/PKI, Para Jenderal TNI Diculik

Siti Hartinah atau Bu Tien merasa gelisah saat Soeharto tak memberi kabar pada malam saat pemberontakan PKI meletus, berikut kisahnya

Tribun Timur
Soeharto dan Bu Tien beserta anak-anaknya 

SURYA.co.id - Siti Hartinah atau Bu Tien merasa gelisah saat sang suami, Soeharto, tak memberi kabar di malam pemberontakan PKI meletus.

Dilansir dari buku otobiografi Bu Tien Soeharto berjudul 'Siti Hartinah Soeharto Ibu Utama Indonesia', kebetulan istri Soeharto kala itu berada di rumah sakit untuk menjaga Hutomo Mandala Putra ( Tommy Soeharto).

Kronologinya berawal sekitar pukul 00.00, Bu Tien meminta Soeharto agar segera pulang ke rumah karena pada waktu itu Mamiek, putri bungsu Soeharto sedang sendirian di rumah.

Apalagi ketika itu usia Mamiek baru satu tahun.

Pesan Terakhir Bu Tien Sebelum Wafat Diabaikan, Padahal Isinya Terbukti 2 Tahun Kemudian
Pesan Terakhir Bu Tien Sebelum Wafat Diabaikan, Padahal Isinya Terbukti 2 Tahun Kemudian (Kolase WIKIMEDIA.ORG)

Saat Soeharto berada di rumah, tiba-tiba seorang pria bernama Hamid mengetuk rumah Soeharto yang kebetulan menjadi Ketua RT.

Hamid adalah seorang juru kamera. Ia mengaku baru saja mengambil gambar tembak-tembakan yang terjadi di sejumlah tempat.

Tak lama kemudian datang Mashuri SH, tetangga Soeharto. Kepada Soeharto, Mashuri mengaku mendengar suara tembakan.

Soeharto pun mulai bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi. Di tengah tanda tanya itu, muncul Broto Kusmardjo. Lelaki itu mengabarkan bahwa telah terjadi penculikan terhadap sejumlah jenderal TNI.

Sekitar pukul 06.00 Letkol Soedjiman datang ke rumah Soeharto. Lelaki itu mengaku diutus Mayor Jenderal Umar Wirahadikusumah, Panglima Kodam V Jaya.

Kepada Soeharto, Soedjiman memberitahukan bahwa ada konsentrasi pasukan di sekitar Monas.

Mendengar cerita itu, Soeharto bergegas mengenakan pakaian loreng lengkap, bersenjata pistol, pet dan sepatu.

Sebelum berangkat ke markasnya, Soeharto berpesan kepada Soedjiman, "Segera kembali saja lah dan laporkan kepada Pak Umar saya akan cepat datang ke Kostrad dan untuk sementara mengambil pimpinan Komando Angkatan Darat."

Tak lama kemudian Soeharto terlihat berjalan menuju Jeep Toyota, kendaraan dinasnya.

Tanpa seorang pengawal, Soeharto tancap gas menuju markas Kostrad di Jl Merdeka Timur.

Halaman
1234
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved