Kilas Balik
Nasib Istri DN Aidit Pentolan PKI Setelah G30S/PKI Meletus, Sempat Menyamar Tapi Endingnya Miris
Speerti ini Nasib Istri DN Aidit Pentolan PKI Setelah G30S/PKI Meletus, Sempat Menyamar Tapi Endingnya Miris
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Setelah peristiwa G30S/PKI meletus, secara otomatis segala hal yang berhubungan dengan PKI menjadi musuh negara mulai saat itu juga
Semua orang yang memiliki hubungan dengan PKI tak luput dari kejaran TNI AD, termasuk keluarga para petinggi partai tersebut
Salah satu yang menjadi buruan utama TNI AD adalah Ketua Central Comite PKI, Dipa Nusantara Aidit (DN Aidit)
TNI AD langsung memburu DN Aidit dimana ia juga mencoba mengamankan dirinya dengan dibantu oleh simpatisan PKI.
• 3 Fakta di Balik Film G-30 S PKI Menurut Amoroso Katamsi Pemeran Soeharto, Ada Perbedaan Pendapat
• Biodata Jenderal TNI Ahmad Sukendro yang Lolos dari PKI, Karier Militernya Meredup di Era Soeharto
• Mengenang 7 Jenderal TNI yang Diculik hingga Dibantai oleh PKI, Begini Proses Penemuan Jasad Mereka

Dilansir dari Sosok.id dalam artikel 'Jarang Diekspos, Aksi Istri DN Aidit Kibuli Aparat Keamanan Indonesia Usai Meletusnya G30S/PKI', diketahui malam sebelum G30S/PKI terjadi, Soetanti yang merupakan istri DN Aidit sempat bertengkar dengan suaminya.
Soetanti marah lantaran DN Aidit keras kepala mau pergi dengan para penjemputnya.
Meski demikian, DN Aidit tetap pergi.
Disinyalir DN Aidit hendak diamankan sesaat sebelum penculikan para perwira TNI AD dilakukan.
Tiga hari setelah G30S/PKI meletus, Soetanti sadar jika dirinya kemungkinan besar tak akan ketemu dengan suaminya lagi.
Ia kemudian langsung meninggalkan rumah bersama dengan tiga anaknya.
Soetanti pergi ke Boyolali menyusul DN Aidit dan bertemu dengan Bupati Boyolali yang saat itu merupakan tokoh PKI.
Namun, entah ia ketemu dengan DN Aidit atau tidak.

Lalu, Soetanti dan Bupati Boyolali berangkat ke Jakarta dengan cara menyamar sebagai suami istri.
Mereka juga membawa dua orang anak untuk menyempurnakan penyamarannya.
Awalnya, sandiwara mereka sukses tapi kemudian tetangga mulai curiga karena sikap anak mereka yang tak pernah manja ke orang tuanya.