Mongamonga #4 Bamboo Mural Festival 2019, Ajang Bertemunya Seniman Street Art

SURYA.co.id | SURYA - Sederet tirai (krey) bambu berjajar di halaman depan Central Mall Gunawangsa Tidar Surabaya, Sabtu (28/9/2019) sore.

Krey tersebut telah dicoret dan digambar beragam tulisan dan bentuk berwarna-warni oleh para seniman street art.

Menggunakan beragam cat, mulai dari cat semprot hingga aklirik, para seniman itu menghasilkan karya visual yang unik dan berbeda satu sama lain.

Ada yang menghadirkan figur hewan, floral, gambar abstrak, karakter imajinatif dan lain-lain.

Mongamonga #4 Bamboo Mural Festival 2019. Itulah gelaran yang mempertemukan mereka. Kegiatan tahunan yang diinisiasi oleh Bunuhduri Studio dan Xgo ini diikuti oleh setidaknya 21 seniman street art se-Jawa Bali.

"Kegiatan ini merupakan festival seni urban. Kami ingin mengangkat bambu untuk disulap menjadi media visual," ungkap Xgo, inisiator acara.

Krey bambu, lanjutnya, biasanya digunakan untuk menutupi dari sinar matahari. Namun, kali itu, krey bambu diubah menjadi lebih artistik dan bisa difungsikan sebagai dekorasi.

"Secara historis, bambu juga mempunyai peran ketika zaman perjuangan. Para pahlawan, khususnya Surabaya, berjuang menggunakan bambu runcing. Benda ini juga popular di Asia, khususnya Indonesia," Xgo memaparkan.

Berkarya menggunakan media krey bambu, menurutnya, akan membuat para seniman menemukan tantangan baru.

"Tentu akan lebih sulit (berkarya) di media krei bambu. Selain bahannya yang tidak cepat meresap, tekstur yang cenderung bergelombang menjadi tantangan tersendiri," ungkapnya.