Mahasiswa Turun ke Jalan
Pupung Tak Keberatan Mahasiswanya Tinggalkan Kelas Untuk Ikut Aksi di DPRD Kota Malang
"Sebagai dosen tidak perlu kaku. Bila kelas kosong atau sedikit berarti mahasiswa turun jalan untuk aksi. Dosen cukup menggantinya dengan e-learning,"
SURYA.co.id | MALANG - Aksi mahasiswa di depan Gedung DPRD Kota Malang tidak serta merta mendapat penolakan dari kalangan akademisi.
Dekan Fakultas Hukum Universitas Widyagama (UWG) Kota Malang, Purnawan Dwikora Negara, bahkan mempersilakan mahasiswa untuk ikut aksi apabila memang itu yang sesuai dengan nurani mereka.
"Silakan mahasiswa menilai perlu aksi atau tidak ikut aksi. Sesuai hati nurani saja," kata pria yang akrab disapa Pupung ini, Senin (23/9/2019).
Berdasarkan instruksi Rektor UWG, kata Pupung, kegiatan perkuliahan memang berjalan seperti biasa dan tidak ada libur kuliah.
Namun, ia membebaskan mahasiswanya mengikuti dinamika sosial yang terjadi di Indonesia termasuk ambil bagian dalam gerakan massa.
"Sebagai dosen tidak perlu kaku. Bila kelas kosong atau sedikit berarti mahasiswa turun jalan untuk aksi. Dosen cukup menggantinya dengan e-learning, kuliah sekarang tak dibatasi dinding tembok," tegasnya.
Anggota Walhi Jatim ini juga berpesan kepada mahasiswa untuk berani melawan ketidakadilan. Jika turun aksi, mahasiswanya harus tetap bermartabat dan terkoordinasi.
"Jangan sekedar nyanyi darah juang dan pekikkan sumpah mahasiswa hanya di halaman kampus," ucapnya.
Mahasiswa Akan Geruduk Gedung DPRD Jatim Ini Tanggapan Kelompok Pro Revisi UU KPK |
![]() |
---|
Gedung DPRD Kota Malang Jadi Sasaran Vandalisme. Ini Komentar Anggota Dewan |
![]() |
---|
Ribuan Mahasiswa di Malang Turun ke Jalan, Polisi Kerahkan 2 Water Cannon |
![]() |
---|
Aksi Mahasiswa di Jember Kritik Rezim Orba 4.0 |
![]() |
---|
Aliansi Mahasiswa Jombang Demo Tuntut Cabut Revisi UU KPK, Ketua DPRD Teken Dukungan |
![]() |
---|