Berita Kediri

Setelah Dijamas, Keris dan Tombak Bung Karno Dipamerkan di Rumah Persada Sukarno

Keris dan tombak Kiai Gadakan milik Bung Karno dilakukan jamasan yang berlangsung di Rumah Persada Sukarno di Desa Pojok

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Cak Sur
SURYA.co.id/Didik Mashudi
Jamasan keris Kiai Gadakan yang berlangsung di Rumah Persada Sukarno di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Selasa (10/9/2019). 

SURYA.co.id | KEDIRI - Keris dan tombak Kiai Gadakan milik Bung Karno dilakukan jamasan yang berlangsung di Rumah Persada Sukarno di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Selasa (10/9/2019).

Selain keris dan tombak Kiai Gadakan juga dijamas keris dan pusaka milik warga masyarakat lainnya.

Selama ini keris dan tombak milik Bung Karno menjadi pusaka koleksi Eyang Panji.

Jamasan di Desa Pojok, Kisah Dibalik Keris Kiai Gadakan Milik Bung Karno

Acara jamasan keris pusaka ini berlangsung di depan musala yang ada di lingkungan Rumah Persada Sukarno. Ada sejumlah petugas yang melakukan jamasan dengan prosesi ritual adat Jawa.

Untuk acara jamasan ini dilakukan Ki Wisnu Ardianto dari Blitar dan Andri Setiawan dari Unesa Surabaya.

Prosesi jamasan diawali dengan ritual doa. Tiga hari sebelum jamasan juga ada doa ketika pusaka akan dilepas dari warangkanya.

Sejumlah peralatan yang mengiringi jamasan pusaka seperti jeruk nipis, mengkudu, air kelapa, air bersih, air yang diberi wewangian bunga, sikat halus dari serat buah kelapa, warangan dan minyak keris.

Setelah pusaka direndam dengan air bersih, mengkudu dan air kelapa, selanjutnya Ki Wisnu Ardianto mulai membersihkan pusaka dari kotoran dan karat dengan jeruk nipis kemudian disikat jika diperlukan.

Kemudian keris dan tombak yang dijamas dicuci dengan air bersih dan dicuci lagi dengan air bunga. Penjamas kemudian mengelap keris serta dikeringkan di bawah sinar matahari.

Setelah kondisinya dalam keadaan panas barulah keris dan tombak diwarangi serta dimasukkan warangan.

Selanjutnya setelah kering dan bersih baru kemudian diberi minyak keris sekaligus menandakan prosesi jamasan sudah selesai.

Jamasan keris dan tombak Kiai Gadakan milik Bung Karno tahun ini dilakukan secara terbuka dengan tujuan menjadi sarana edukasi bagi generasi muda. Selanjutnya keris dan tombak bersama pusaka lainnya juga dipamerkan.

Kushartono, Ketua Harian Persada Sukarno menjelaskan, keris dan tombak milik Bung Karno berasal dari pemberian seorang kepala desa yang ada di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Keris diberikan saat Bung Karno bersama rombongan mengadakan kunjungan kerja, meninjau pelatihan baca tulis di salah satu desa di Kabupaten Grobogan pada 1947.

"Eyang kami, RM Soemodihardjo yang menjabat sebagai Kepala Rumah Tangga Istana mendampingi kunjungan kerja Bung Karno," ungkap Kushartono.

Selanjutnya keris pusaka itu dititipkan di Rumah Persada Sukarno sampai sekarang.

"Tidak tahu apa Bung Karno lupa apa memang sengaja diberikan, kok tidak diambil lagi," jelas Kushartono.

Tahun ini Rumah Persada Sukarno memamerkan pusaka koleksi situs kepada khalayak umum sekaligus untuk mengenalkan budaya luhur bangsa yang berupa keris pusaka kepada generasi muda.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved