Sosok
Potret Noviana, Mantan Pengamen Surabaya yang Kini Jadi Sarjana Hukum & Wisudawan Terbaik Unair 2019
Meski pernah jadi pengamen Surabaya, Noviana berhasil masuk FH Unair, bahkan meraih predikat wisudawan terbaik dengan IPK 3,94
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA - Keterbatasan ekonomi tak menghalangi Noviana untuk mengenyam ilmu. Meski pernah jadi pengamen Surabaya, Novi tetap berkeinginan menempuh pendidikan tinggi hingga akhirnya berhasil masuk Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (Unair), bahkan meraih predikat wisudawan terbaik dengan IPK 3,94.
Gadis asal Surabaya ini mengisahkan perjalanannya yang tak mudah selama menempuh pendidikan. Ia pernah jadi pengamen di jalanan Surabaya bersama dua saudaranya. Pilihan mengamen bermula saat kedua orangtuanya sakit keras. Saat itu usia Noviana sekitar lima tahun.
"Karena kekurangan biaya, bapak kecelakaan dan tidak dioperasi. Belum sepenuhnya sembuh, bapak jadi tukang becak tidak lama becaknya dicuri," kenang Noviana, Selasa (10/9/2019).
• Potret Noviana, Mantan Pengamen Surabaya yang Kini Sarjana Hukum Unair, Pernah Ditahan di Liponsos
Melihat kondisi tersebut, ia dan saudara-saudarinya memenuhi perekonomian dengan mengamen.
Kegiatan itu ia lakukan hingga usia SMP.
"Awalnya tidak boleh (mengamen), tapi saya tetap mengamen bantu keluarga. Akhirnya bapak memperbolehkan tapi dengan syarat bukan sebagai penghasilan utama," kata anak keempat dari delapan bersaudara.
Meski membolehkan mengamen, kedua orangtuanya sangat mengutamakan pendidikan.
Kedisiplinan orangtuanya pun dirasakan Noviana.
Saat mereka mengamen, lanjut Noviana, orangtuanya pun turut mengawasi dan tak lupa mengingatkan anaknya untuk belajar disela istirahat.
"Pendidikan itu nomer satu. Mengamen ini jangan jadi penghasilan sampai dewasa. Mereka sangat disiplin soal pendidikan," tutup Noviana.
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa