Streaming Radio Bikin Jangkauan Pendengarnya Lebih Luas

SURYA.co.id | SURABAYA - Era digital bukanlah sebuah ancaman bagi radio, khususnya dari segi bisnis.

Hal itu justru menjadi peluang radio untuk menarik pemasang iklan.

Apalagi bagi radio yang telah beradaptasi dengan membuat aplikasi siaran streaming.

Cakupan siaran streaming sendiri lebih luas dibanding frekuensi radio analog.

“Radio analog terbatas daerah tertentu saja sesuai frekuensi. Kalau iklan disiarkan di radio streaming yang semua orang bisa mengaksesnya melalui internet, tentu menguntungkan pihak pengiklan. Sebab, cakupannya lebih luas,” kata Ismed Jauhar, Ketua Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Jatim, Sabtu (7/9/2019).

Ismed melanjutkan, model bisnis radio juga telah berubah.

Sebelumnya, penyajian iklan di radio hanya menggunakan audio.

Namun, radio kini bisa menampilkan iklan berbentuk video atau audio visual.

“Dulu, iklan di radio hanya bisa didengarkan. Tapi dengan memanfaatkan media sosial seperti Facebook dan Instagram, radio bisa menampilkan iklan secara audio visual juga,” lanjutnya.

Para pengelola radio siaran saat ini serius menggarap media sosial.

Tampilan akun di media sosial dibuat sekekinian mungkin.

Tujuannya, agar menambah jumlah pengikut atau followers.

“Jumlah followers yang banyak bisa menyedot perhatian pemasang iklan. Jumlah followers juga digunakan pengiklan sebagai acuan dalam memasang iklan. Mereka bukan lagi memperhitungkan jumlah pendengar lewat telepon dan sms yang masuk,” ujarnya.

Ismed menyebutkan, saat ini proporsi iklan skala lokal lebih mendominasi.