Liputan Khusus
News Analysis : Pengelola Radio Perlu Atur Strategi Agar Pendengar Tak Berpaling
Media radio masih tetap bisa bertahan karena memiliki karakteristik yang yang tak dimiliki media konvensional lain, yakni imajinatif.
News Analysis
Fajar A Isnugroho MSi
Dosen Broadcasting Radio Stikosa AWS
SURYA.co.id - Media radio masih tetap eksis di tengah gempuran era digital.
Jumlah penikmat siaran radio juga masih tergolong banyak.
Agar para pendengar siaran radio tak berpaling, pengelola radio perlu mengatur strategi.
Mereka perlu membuat program siaran yang tajam, sesuai target dan berbeda.
Salah satu contoh, Gen FM dengan salah sambungnya serta Radio Suara Muslim dengan siaran murottalnya.
Selain itu, media radio masih tetap bisa bertahan karena memiliki karakteristik yang yang tak dimiliki media konvensional lain, yakni imajinatif.
Saat penyiar radio menyampaikan cerita atau informasi, para pendengar otomatis akan membayangkan dalam benaknya.
Tak hanya itu, radio sifatnya sangat personal. Tak ada media yang seintim radio.
Melalui siaran radio, penyiar bisa sangat dekat dan menjalin keakraban dengan pendengar.
Hal tersebut belum tentu bisa didapat di media online atau media sosial, meski ada fitur komentar.
Selanjutnya, radio merupakan media yang akurat dan cepat mengabarkan berita.
Berita yang ada di radio dianggap paling kecil hoaksnya.
Sebab reporter menyiarkan peristiwa yang terjadi dengan pandangan mata.
Walaupun mempunyai banyak keunggulan, pengelola radio tak boleh terlena dengan era digital.