Berita Madiun
Kiat Sukses 30 Tahun Usaha Bluder Cokro Madiun Milik Hary Sasono, 'Ikuti Perkembangan Zaman'
Hary Sasono owner Bluder Cokro Madiun menyebut agar usahanya bisa bertahan dan berkembang, ia selalu mengikuti perkembangan zaman.
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | MADIUN - Selain terkenal dengan kuliner pecel dan brem, di Kota Madiun juga terdapat oleh-oleh yang sangat terkenal. Roti lembut berbentuk kotak, berwarna cokelat dengan beragam varian rasa, yang bernama Bluder.
Ada banyak toko penjual roti bluder di Kota Madiun. Namun, dari sekian banyak toko bluder, Bluder Cokro yang paling banyak diburu para pelancong yang singgah di Kota Madiun.
Bluder Cokro sudah berdiri sejak 1989 atau sekitar 30 tahun. Kini, Bluder Cokro semakin berkembang, bahkan memiliki factory outlet tiga lantai di Jalan Hayam Wuruk, Kota Madiun.
Pemiliknya, Hary Sasono, menceritakan bagaimana ia bisa sukses mengembangkan bisnis kulinernya hingga seperti sekarang ini.
Pria yang akrab disapa Hayik ini menuturkan, agar usahanya bisa bertahan dan berkembang, ia selalu mengikuti perkembangan zaman.
"Kalau kita lihat, pergerakan pasar sudah mengarah ke media sosial, harus terus ngikutin perkembangan zaman. Kita tak bisa berdiam diri mengikuti standart kita yang lama. Banyak perusahaan yang seperti itu akhirnya juga tutup karena mendahulukan egonya, aku gini sudah cukup. Tapi kan tak mengerti pergerakan di luar ini kan kenceng banget larinya," katanya, Sabtu (7/9/2019) malam.
Selain gencar mempromosikan di media sosial, Bluder Cokro juga membuat aplikasi Cokro Apps yang tersedia di Google Play di Android. Aplikasi ini memudahkan pembeli yang ingin memesan secara online.
"Contohnya kita sudah punya aplikasi online Cokro Apps bisa untuk memesan roti, mengecek ketersediaan roti," jelasnya.
Selain itu, Bluder Cokro juga terus berinovasi menciptakan varian rasa baru, hingga saat ini terdapat 18 varian rasa. Yang terbaru, Bluder Cokro baru saja meluncurkan bluder rasa kopi.
"Seperti diketahui, saat ini kopi begitu sangat populer. Nah, harapannya bluder rasa kopi ini bisa menjadi sebuah experience baru, bagi seluruh masyarakat," kata Hayik.
Ayah dua anak ini menuturkan, untuk mengeluarkan rasa baru juga tidak sembarangan. Dibutuhkan waktu sekitar tujuh bulan untuk menemukan formula atau racikan rasa yang pas di lidah.
"Setiap tahun kami melakukan survei di media sosial. Kamu biarkan konsumen untuk memilih, kemudian kita ambil lima besar, lalu kita bikin trial and error, mana yang rasanya paling enak, kita launching," jelasnya.
Tidak hanya menjaga kualitas rasa, Bluder Cokro juga menjaga kualitas bentuk dan kemasan. Kini Bluder Cokro menggunakan paper cup agar bentuk roti bluder cokro tidak rusak ketika dikemas dalam kardus dan dibawa ke luar kota sebagai oleh-oleh.
"Paper cup ini menjadi standar bluder yang baru. Sebuah produk yang siap go nasional dan go internasional," imbuhnya.
Yang membedakan bludernya dengan bluder yang lain, yakni teknik pembuatan roti yang masih tradisional namun tetap higienis. Hal itu menjadikan rasa dan teksturnya berbeda dengan bluder-bluder lainnya
Dia menuturkan, saat ini Bluder Cokro memiliki ratusan reseler tersebar di seluruh Indonesia. Dalam sehari, pabriknya bisa memproduksi 15 ribu hingga 20 ribu bluder.
Sementara itu, Abraham Kartiko Saputro pemilik gerai 3 Coffe Madiun, mengatakan bluder rasa kopi sangat enak.
"Kerasa banget rasa kopinya, lembut. Rasanya bikin ambyar. Dari pertama dibuka plastiknya, aroma kopinya langsung keluar. Memang kerasa banget kopinya. Enak," kata pemilik gerai kopi ini.