Ada Hadrah dan Sendratari Warga Hindu di Acara Peresmian Gereja GKJW Jemaat Tanjung Perak

"Sebagai warga negara Indonesia menjaga NKRI itu harga mati, apapun agama dan keyakinannya itu masing-masing, tapi kita harus tetap rukun bersama,"

Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: Eben Haezer Panca
surabaya.tribunnews.com/dyan rekohadi
Penampilan Hadrah dalam peresmian gedung gereja GKJW Tanjung Perak, Surabaya, Minggu (8/9/2019) 

SURYA.co.di | SURABAYA - Sebuah bentuk kerukunan antar umat beragama tersaji di acara peresmian gedung gereja GKJW Jemaat Tanjung Perak di Jalan Tanjung Sadari, Surabaya, Minggu (9/9/2019).

Kerukunan antarumat beragama di acara ini terlihat dari kehadiran dan adanya partisipasi warga lintas agama dalam acara yang digelar di dalam gedung gereja yang baru dibangun ulang itu di kawasan Tanjung Perak.

Selain pertunjukan kesenian dari jemaat gereja  yang berbeda, dalam acara peresmian ini juga ada penampilan dari warga Hindu dari Pura Agung Jagad Karana dan Hadrah dari NU. 

Tampilan kelompok Hadrah Asy Syubban , dari Kalimas Baru I Surabaya sebagai salah satu pengisi acara mendapat perhatian dan sambutan antusias warga jemaat dan undangan yang hadir.

Kelompok hadrah ini membawakan dua lagu lantunan sholawat berjudul Turi Putih dan Lir Ilir.

Samsul Huda, salah satu personel Hadrah Asy Syubban mengatakan mereka senang bisa berpartisipasi dalam acara peresmian gedung gereja GKJW Jemaat Tanjung Perak.

"Satu kebanggaan bagi kami bisa membantu acara berlangsung baik. Bagi kami ini juga bukan yang pertama tampil di gereja. Kami punya link dengan NU dan dari NU biasanya yang merekomendasikan," ujar Samsul Huda setelah tampil.

Menurutnya kebersamaan dalam acara di GKJW Jemaat Tanjung Perak ini bisa jadi cermin bagaimana umat bergama di Indonesia dan di Surabaya khususnya masih hidup dalam kebersamaan.

"Sebagai warga negara Indonesia menjaga NKRI itu harga mati, apapun agama dan keyakinannya itu masing-masing, tapi kita harus tetap rukun bersama," pesan Samsul Huda.

Sementara itu perwakilan dari Pura Jagad Karana hadir dengan penampilan fragmen dan sendratari di acara yang sama.

Ketua Panitia Peresmian Gedung Gereja GKJW Jemaat Tanjung Perak, Wandiru mengatakan, partisipasi warga beda agama dalam acara sejalan dengan tujuan keberadaan gereja di tengah masyarakat.
Hal ini juga sesuai dengan tema yang diusung : "Gereja Hadir di Tengah Keberagaman (Matius 5 :13-14)".

"GKJW memahami keberadaan di tengah masyarakat yang heterogen sehingga perlu membina kerukunan, persatuan, kesatuan dan kebersamaan dan semangat kekeluargaan dengan semua ciptaan Tuhan , khususnya sebagai warga kota Surabaya," ujar Wandiru dalam sambutannya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved