UPDATE Gadis OKU Hampir Dinikahi Perempuan, 6 Kasus Serupa Terjadi, Ada yang 6 Tahun Baru Ketahuan
Kasus, pernikahan sejenis dimana salah satu mempelai tidak mengetahui identitas asli pasangannya kerap terjadi di Indonesia.
SURYA.CO.ID - Kabar TE (15), gadis asal Desa Nyiur Sayak, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan yang hampir dinikahi wanita menjadi sorotan ramai.
Wanita berinisial NI (25) itu melamar TE dengan berdandan laiknya pria tulen.
NI yang dikenal TE dari melalui media sosial awalnya tidak mengetahui kalau sang kekasih ternyata seorang wanita.
Kecurigaan baru dirasakan ketika NI datang melamar TE di rumah.
Keluarga TE curiga karena NI memiliki suara laiknya perempuan.
Keluarga TE kemudian meminta NI diperiksa ke bidan.
Hasilnya, NI ternyata seorang wanita yang menyamar menjadi pria.

Keluarga TE kemudian membatalkan lamaran itu.
NI sempat diamakan polisi karena khawatir dengan warga kampung yang emosi.
Namun, NI tidak ditahan karena tidak ada laporan.
NI dipulangkan ke rumah keluarganya.
NI hanya dikenakan wajib lapor.
Kasus, pernikahan sejenis dimana salah satu mempelai tidak mengetahui identitas asli pasangannya kerap terjadi di Indonesia.
Dari catatan surya.co.id, setidaknya ada lima kasus pernikahan sejenis yang menghebohkan masyarakat.
Berikut uraiannya seperti dikutip dari sejumlah sumber.
1. Di Boyolali Setahun Baru Ketahuan

Kabar pernikahan sejenis membuat heboh warga Boyolali.
Cerita pernikahan sejenis itu terungkap saat Heniyati (25) warga Desa Pengkol Karanggede harus menelan pil pahit setelah suami yang dinikahinya setahun lalu ternyata seorang wanita.
Saat berkenalan hingga menikah, suaminya mengaku bernama M Efendi S.
Dalam penyelidikan yang dilakukan pihak Polres Boyolali, suaminya yang sudah berusia 40 tahun itu ternyata Suwarti, warga Dukuh Ngablak RT 14 RW 03, Desa Tanjung, Kecamatan Klego.
“Tersangka sudah kami tahan bersama barang bukti antara lain buku nikah dan KTP asli tersangka,” ungkap Kasatreskrim Polres Boyolali AKP M Kariri kepada Joglosemar, Kamis (14/7/2016).
Heniyati yang merupakan warga Pengkol, Kecamatan Karang Gede, Kabupaten Boyolali, menurut Kasat Reskrim merupakan korban.
Kasat Reskrim menuturkan Suwarti alias Efendi Saputra yang merupakan warga Tanjung, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali adalah tersangka.
"Jadi, pelaku atau tersangka ini mengubah jenis kelaminnya dari perempuan menjadi laki-laki. Kami menyita buku nikah dan KTP sebagai barang bukti," ujarnya, Kamis (14/7/2016).
Kariri menceritakan keduanya bertemu pada tahun 2015 lalu.
Tersangka mengaku seorang laki-laki bujang dan bekerja sebagai anggota polisi
"Saat itu, korban percaya karena penampilan tersangka yang berambut cepak dan merokok," sambung Kariri.
Usai perkenalan tersebut, keduanya kemudian menjalin hubungan serius hingga akhirnya menikah pada bulan Oktober 2015.
"Kecurigaan terjadi sekitar bulan Mei 2016 karena tersangka selalu menolak untuk melakukan hubungan suami istri saat diajak korban," jelasnya.
Kariri memaparkan korban kemudian membuka dompet tersangka saat tersangka sedang mandi.
"Di dompet tersebut kemudian korban menemukan KTP beridentitas Suwarti yang berjenis kelamin perempuan," papar Kariri.
Usai mengetahui KTP tersebut, keluarga korban kemudian menginterogasi tersangka dan Suwarti mengiyakan jika dia berjenis kelamin perempuan.
2. Hebohkan Jember

Kabar pernikahan sesama jenis ini terjadi di Jember, Jawa Timur pada 2017 silam.
Pasangan suami istri itu bernama Muhammad Fadholi (21), warga Dusun Plalangan, Desa Glagahwero, Kecamatan Panti dan Ayu Puji Astutik (23), warga Dusun Krasak, Desa Pancakarya, Kecamatan Ajung.
Mereka diketahui telah melangsungkan pernikahan pada Juli 2017 lalu di KUA Kecamatan Ajung.
Yang membuat geger adalah fakta bahwa ternyata keduanya berkelamin laki-laki.
Diduga Ayu memalsukan kartu tanda penduduk untuk mendapatkan buku nikah resmi.
Pernikahan keduanya digelar pada 19 Juli 2017 lalu.
Kedoknya akhirnya terbongkar setelah sebuah LSM melaporkan kejanggalan pernikahan keduanya di bulan September seperti dikutip Grid.ID dari Kompas TV.
Pasangan ini juga sudah dipanggil KUA namun keduanya mangkir dan tidak hadir.
Mereka hanya memberikan surat pernyataan bahwa keduanya memang memalsukan data Ayu agar bisa menikah.
Terbongkarnya pernikahan sesama jenis ini bukan kali pertama di Indonesia.
3. Pernikahan Sejenis Rahmat Yani dan Sarifah
Pernikahan sesama jenis antara Rahmat Yani dan Sarifah Nurul Husana (keduanya perempuan) terjadi di Kabupaten Bulukumba.
Kisah lamaran Rahmat Yani diterima oleh pihak keluarga Sarifa Nurul Husna (20) di Dusun Erelebu, Kelurahan Eka Tiro, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba.
Sarifah mengungkap awalnya tidak ada yang mengetahui jika Rahmat Yani adalah warga yang berjenis kelamin perempuan.
Sebab Rahmat Yani mirip laki-laki pada umumnya dan tidak ada tanda-tanda jika dia adalah perempuan.
"Karena kami tak tahu jika dia perempuan oleh keluarga di sini juga langsung terima lamarannya," kata Maemuna, keluarga Sarifah Nurul Husna, Kamis (28/9/2017) seperti dikutip Grid.ID dari Tribunnews.
Proses lamaran pun berlangsung tertib dan tak ada riak sebagaimana prosesi lamaran pada umumnya warga di kampung tersebut.
Kerabat Sarifah Nurul Husna juga sudah mengedarkan undangan hingga acara pesta pernikahan berlangsung sukses.
Pihak keluarga Sarifah Nurul Husna, melalui imam masjid di sekitar rumah Sarifah menikahkan Rahmat Yani karena dokumennya tidak lengkap.
Rahmat meminta untuk dinikahkan dibawah tangan sebab berkasnya belum lengkap dan menjanjikan akan melengkapi setelah pesta pernikahan karena takut ada yang melamar gadis pujaan hatinya Sarifah.
Akhirnya pihak wali Sarifah pun menikahkannya dengan syarat pasca pesta, dokumen pernihakan harus dilengkapinya.
Dan baru terungkap saat seorang kepala dusun di tempat itu pasca pesta nikah memintai dokumennya identitas dirinya. Sambil memastikan asal kampung Rahmat Yani.
Setelah dipastikan kampung Rahmat Yani barulah sang kepala dusun menghubungi warga di kampung.
Di kampung asal Rahmat Yani di Herlang mengungkap jenis kelamin Rahmat Yani sebagai perempuan bukan laki-laki.
Dari situlah terungkap identitas Rahmat bahwa dia adalah perempuan.
4. Enam Tahun Hidup Bersama Suami Wanita Di Kabupaten Gowa
Seorang wanita di Gowa, Sulawesi Selatan, bernisial NS melaporkan suaminya sendiri yang berinisial JN yang diketahui adalah seorang wanita.
Uniknya, laporan tersebut baru dilakukan NS setelah usia perkawinan sudah berumur enam tahun pada tahun 2011 lalu.
JN, wanita asal Wakatobi, Sulawesi Tengah akhirnya berurusan dengan polisi atas dugaan pemalsuan identitas terhadap korban berinisial NS.
Korban mengaku baru mengetahui suaminya berjenis kelamin perempuan setelah menyampaikan niatnya untuk menikah lagi.
5. Heboh di Sulsel
Setelah NS dan JN, pernikahan sejenis kembali terjadi di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan (Sulsel).
Sepasang wanita, IT (19) dan VN (23) menikah di Bontomarannu, Gowa, pada 2014 lalu.
Pernikahan sesama wanita itu baru terbongkar saat orangtua VN, Darmawati, membaca SMS dari IT.
SMS itu masuk di ponsel VN, anak Darmawati. Ia pun kaget setelah mengetahui suami putrinya ternyata menjalin hubungan dengan seorang wanita.
“IT ini lesbian. Modusnya VN dilamar oleh kakak IT, bernama Wawan pada 19 Oktober 2014. Ternyata lamaran tersebut hanya kedok untuk mengelabui orangtua VN agar nantinya IT dan VN bisa hidup serumah,” ujar Kapolsek Bontomarannu, AKP Abdul Rahman, 3 November 2014 seperti dikutip grid.ID dari Tribun Timur.
6. Pernikahan Sesama Wanita di Mandar Sulawesi Barat
Setelah satu tahun menjalani biduk rumah tangga, Bersalina (20) baru menyadari jika suaminya ternyata berjenis kelamin perempuan.
Merasa tertipu, warga Polewali Mandar, Sulselbar itu akhirnya melaporkan suaminya ke polisi.
Bersalina dan Ichal menikah tahun 2014 lalu.
Pernikahan digelar di gereja di Polewali Mandar.
Setahun menikah, semua lancar-lancar saja, hingga akhirnya Bersalina menemukan darah di celana dalam suaminya.
Setelah diperiksa, ternyata suaminya datang bulan alias menstruasi.
“Korban (Bersalina) merasa tertipu karena suaminya perempuan. Korban baru mengetahuinya setelah setahun menikah,” ujar Kapolres Mamasa AKB Muhamad Alfian, Rabu (13/5/2015). (TribunSolo/Grid.id/Kompas.com)