Berita Blitar

Pabrik Penggilingan Tebu di Blitar Terbakar, Empat Mobil Pemadam Kebakaran Diturunkan

Pabrik penggilingan tebu milik, Triono (69), di Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, terbakar

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/samsul hadi
Petugas pemadam melakukan pembasahan di lokasi kebakaran pabrik penggilingan tebu di Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Senin (2/9/2019). 

SURYA.co.id | BLITAR - Pabrik penggilingan tebu milik, Triono (69), di Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, terbakar, Senin (2/9/2019).

Polisi belum mengetahui penyebab kebakaran di pabrik penggilingan tebu itu.

"Api sudah dipadamkan, sekarang proses pembasahan. Untuk penyebabnya, masih proses penyelidikan," kata Kapolsek Srengat, Kompol Durrohman.

Peristiwa kebakaran pertama kali diketahui oleh Karyadi, pekerja di pabrik penggilan tebu.

Saat menjemur sepah tebu, Karyadi melihat semburan api yang muncul dari atap gudang penyimpanan sepah tebu di pabrik itu.

Api secara cepat menyambar tumpukan sepah tebu di dalam gudang.

Dalam sekejap, api membesar dan membakar tumpukan sepah tebu di dalam gudang.

Karyadi bersama pekerja lainnya berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.

Tetapi, mereka kewalahan dan api terus membesar.

Pekerja segera menghubungi Polsek Srengat dan petugas pemadam kebakaran.

"Ada empat unit mobil pemadam kebakaran yang diterjunkan ke lokasi," ujar Durrohman.

Dikatakan Durrohman, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran itu.
Pemilik pabrik hanya mengalami kerugian materiil akibat peristiwa kebakaran.
Untuk jumlah kerugiannya, pihak pemilik pabrik masih menghitungnya.

Pabrik penggilingan tebu itu juga memproduksi gula merah berbahan tebu.

Sepah bekas penggilingan tebu dipakai untuk bahan bakar membuat gula.

Sepah tebu ditumpuk di dalam gudang di pabrik itu.

"Yang terbakar hanya ampas bekas penggilingan tebu," kata Durrohman.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved