Berita Entertainment
Luna Maya Soroti Kebakaran Hutan di Jambi, Malah Kena Semprot Kementrian LHK: Jangan Cuma Endorse
Luna Maya Soroti Kebakaran Hutan di Jambi, Malah Kena Semprot Kementrian LHK: Jangan Cuma Endorse
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Artis peran Luna Maya menyoroti kebakaran hutan yang terjadi di Jambi melalui media sosial Instagramnya.
Luna Maya mengunggah foto kebakaran hutan yang terjadi di Jambi tersebut di Instagramnya pada Kamis (28/4/2019).
Namun sayangnya, unggahan Luna Maya tersebut mengundang reaksi Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian LHK, Rafles B Panjaitan.

Rafles B Panjaitan mengatakan bahwa keterangan yang dituliskan Luna Maya tersebut tidak sesuai dengan fakta lapangan.
Melansir unggahan akun Instagram Luna Maya, ia memang mengunggah foto kobaran api di hutan di Jambi.
Bersamaan dengan unggahan tersebut Luna Maya turut memberikan keterangan yang cukup panjang dalam postingannya.
Mantan Ariel Noah ini seakan menjelaskan keadaan yang terjadi di sana.
Namun, nampaknya keterangan yang diberikan Luna Maya tidak senapas dengan fakta lapangan hingga menuai komentar pihak Kementerian LHK.
Berikut postingan Luna Maya di Instagram:
"Kebakaran hutan di Jambi masih belum padam!
Per tanggal 24 Agustus 2019, terdapat peningkatan titik api di Bukit Tigapuluh, Jambi, dari 44 titik api, menjadi 92 titik. Api telah diupayakan pemadamannya oleh berbagai pihak: masyarakat sekitar, teman-teman WWF-Indonesia, perusahaan setempat, BPBD, BNPB, Polri, dan TNI.
Mohon perhatian Pak @Jokowi, Bu @siti.nurbayabakar - kasihan saudara-saudara kita di sana," tulis Luna Maya pada unggahannya tersebut.
Mengetahui postingan Luna Maya ini, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian LHK, Rafles B Panjaitan memberikan keterangannya.
Melansir Tribunnews dalam artikel 'Respons KLHK Sikapi Postingan Luna Maya Soal Karhutla di Jambi: Emang Dia Pernah Padamkan Api' Rafles tampak memepertanyakan aksi artis cantik itu.
Ia bahkan mempertanyakan apakah Luna Maya pernah turut serta memadamkan api di kawasan hutan terbakar tersebut.
"Emang dia (Luna Maya) pernah madamin? Pernah lihat api? Tahu enggak dia kejadian di lapangan itu? Jadi kalau memberitakan itu jangan asbun gitu," tegas Rafles, seperti dikutip dari Tribun News.
Tak hanya itu, Rafles B Panjaitan bahkan menyinggung perihal petugasnya yang gugur saat menjalankan tugas memadamkan kobaran api.
Sebelumnya, seorang anggota Manggala Agni Daops Muara Bulian Kabupaten Batanghari, Asmara mengembuskan napas terakhir, Jumat (23/8/2019) dini hari.
Asmara meninggal akibat tertimpa pohon saat bertugas memadamkan kebakaran hutan di Hutan Taman Raya (Tahura) Km 13, Desa Senami.
• Rumah Warga Tuban Ludes Terbakar Diduga Gara-gara Lupa Matikan Tungku
• Seorang Remaja di Petemon Dibacok Orang Tidak Dikenal, Kronologinya Seperti Ini
• PENGAKUAN TERBARU Aulia Kesuma terkait Motif Pembunuhan, Seret Orangtuanya hingga Ingin Bunuh Diri
Sempat dirawat di RSUD Hamba Muara Bulian, Asmara kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Siloam Jambi, lantaran kondisinya kritis.
Luka tersebut diderita Asmara saat memadamkan api di wilayah Hutan Taman Raya (Tahura) STS Batanghari, Kamis (22/8/2019).
Lebih lanjut, Rafles pun menyebut unggahan Luna Maya bukanlah sebuah bentuk keprihatinan, melainkan ada kepentingan tertentu.
"Ini bukan bentuk keprihatinan, kalau keprihatinan dia datang ke sana, ikut bantu itu baru prihatin. Jangan hanya meng-endorse terus menggunakan isu-isu yang merugikan bangsa kita. Lebih baik tanya dahulu. Tiba-tiba blow-up sehingga akunnya diendorse," ucapnya.
Ia juga berharap agar para public figure lebih dulu mencari tahu secara jelas informasi sebuah kejadian sebelum mengunggahnya ke media sosial.
Sementara itu, unggahan Luna Maya di Instagram tersebut juga turut disoroti aktivis lingkungan lainnya.
bukittigapuluhnps: Kami mengklarifikasi bahwa kebakaran terjadi di daerah penyangga TN. Bukit Tiga Puluh ya mbak @lunamaya , berada di konsesi perusahaan dan sampai saat ini petugas kami turut serta memadamkan titik-titik api kebakaran tsb. Mohon doa agar kebakaran tak selalu menjadi momok dalam pengelolaan hutan dan lingkungan alam kita. Salam konservasi
ferdian_krisnanto: Yth. Mba @lunamaya kebetulan hari ini saya ditugaskan ke jambi. Saya melihat sendiri bagaimana satgas penanggulangan karhutla bekerja (Manggala Agni KLHK, BPBD, TNI,Polri dan dinas terkait). Hari ini kami berziarah juga ke kawan kami Manggala Agni yang gugur dalam tugas pemadaman seminggu yg lalu.
yennysaifudin: Kenapa nggak mbak Luna aja ikut turun ke wilayah Karhutlah Jambi... Biar tau kondisi... Bukan sekedar posting tanpa tau permasalahan yg sebenarnya. Gimana semua pihak yg terlibat (TNI,Polri,Manggala Agni,BNPB, dst) berjibaku hampir sebulan tidak pulang kerumah berusaha memadamkan api. Mereka hrs rela berjauhan dengan keluarga krn tugas mulia mempertahankan hijaunya hutan sumatera. Belum lagi ada korban yg meninggal dunia dari crew heli waterbombing sampai petugas Karhutlah sendiri.
febymuthiaraeni: Kakak cantik pasti ga pernah ngikutin kejadian karhutla ya, coba kaka kalo emang peduli karhutla pasti tau banget dong kalo selama ini pemerintah sudah punya andil sangat besar dalam pemadaman karhutla. Semoga tambah semangat mencari informasi sebelum menerima tawaran untuk berkampanye ya mba cantik. Salam konservasi
manggalaagni_daopsibolangit: Mbak.. Perlu diketahui bahwa di tanggal 23 agustus 2019, rekan kami bapak Asmara (Daops Muara Bulian) meninggal dunia pada saat melakukan pemadaman di Jambi.. Apa mbak masih mau menanyakan dimana kehadiran Pemerintah?? Mbak bisa bayangkan bagaimana reaksi dari keluarga pak asmara jika membaca berita ini? Betapa sedihnya beliau masih ada yang menilai bhw pemerintah tidak serius dalam penanganan kebakaran hutan. Sementara suami nya, ayah anak-anak nya telah GUGUR DISAAT MEMADAMKAN kebakaran hutan di jambi. Tolong kami untuk memberitakan hal yang telah kami lakukan. Bukan menshare seperti apa yang telah mbak katakan. Mbak @happysalma Telah memulainya dengan menghapus postingan yang persis sama dengan mbak. Salam lestari.