Berita Surabaya
Reaksi Psikolog Soal Video Viral Anak Injak Kepala Ibu Kandung di Surabaya, Diduga ini Penyebabnya
Video viral yang memperlihatkan seorang anak menginjakkan kaki ke kepala ibu kandungnya di Surabaya, mendapat reaksi dari psikolog
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Video viral yang memperlihatkan seorang anak menginjakkan kaki ke kepala ibu kandungnya di Surabaya, mendapat reaksi dari psikolog
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Viral Anak Injak Kepala Ibu, Psikolog Ingatkan Pentingnya Didikan Sejak Kecil', hal ini diungkapkan oleh Hening Widyastuti, seorang psikolog dari Solo
Psikolog tersebut bahkan mengungkap beberapa dugaan tentang penyebab si anak tega menginjak kepala ibu kandungnya
Hening berpendapat, hal tersebut bisa saja terjadi lantaran sang anak sudah memendam emosinya sejak beberapa lama.
Ia juga memperkirakan bahwa sang anak memiliki tingkat spirilitualitas yang kurang baik.
“Kalau dari kecil anak yang dididik dan didampingi dengan pengetahuan agama yang meresap itu perkembangannya umumnya berbeda. Baik ia dari kalangan ekonomi manapun,” tuturnya.
Kedua, Hening menilai faktor lain yang bisa saja mempengaruhi hal tersebut adalah permasalahan pergaulan si anak.
Menurutnya lingkungan sangat memegang peranan penting terkait sikap seseorang.
“Lingkungan komunitas dia perlu dipertanyakan,” tuturnya.
Menurutnya, hal tersebut bisa saja terjadi ketika pemuda tersebut berada di lingkungan di mana sekitarnya banyak yang gaya hidupnya tinggi sehingga dia menyalahkan dirinya sendiri.
Pertanyaan seperti, ‘kenapa saya harus kekurangan’ pada akhirnya membuat hal tersebut merembet kepada menyalahkan orangtuanya.
“Orangtua menjadi simbol sesuatu yang menyebabkan ia tak mendapat sesuatu yang ia inginkan,” kata Hening.
Ia menilai uang Rp 10.000 hanyalah pemicu emosi karna apa yang ia inginkan tak didapat dan hal tersebut bertubi-tubi.
“Keimanan dipertanyakan karena keimanan adalah kedekatan internal kita dengan sang pencipta. Disitulah filter kita tentang sesuatu yang benar dan tak benar,” tuturnya.
Ia juga menyebut, bahwa pola asuh juga sangat berpengaruh pada kedekatan antara orangtua dan anak.