Berita Surabaya
Bu Risma Ditolak Mahasiswa Papua saat Hendak Berkunjung ke Asrama, Ternyata ini Alasannya
Bu Risma Ditolak Mahasiswa Papua saat Hendak Berkunjung di Asrama, Ternyata ini Alasannya
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini alis Bu Risma mengalami penolakan saat berupaya mengunjungi asrama Mahasiswa Papua di Surabaya.
Bu Risma yang awalnya akan berkunjung di Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya pada Selasa (20/8/2019) nampaknya harus menunda kunjungannya tersebut.
Ternyata mahasiswa Papua yang tinggal di Asrama tersebut memiliki alasan tersendiri mengapa belum mau menerima kehadiran Bu Risma.
Bukan hanya Bu Risma, mahasiswa yang tinggal di Asrama tersebut juga masih enggan menerima tamu siapapun untuk berkunjung ke sana.
• Kisah Haru Pengantin di Palembang Menikah di Samping Jenazah Ibu, 1 Bulan Sebelumnya Lebih Memilukan
• Cara Mudah Menjadi YouTuber Terkaya di Dunia Seperti Atta Halilintar dan Kenali Sumber Uangnya
• Ternyata Fadel Islami dan Muzdalifah Belum Nikmati Pengantin Baru Sampai Akhirnya Honeymoon ke Bali
• Siapa Sumardi, Tukang Bangunan yang Dimakamkan di Samping Makam KH Maemoen Zubair? Ini kata Keluarga

Melansir Kompas.com drai artikel berjudul Ditolak, Risma Tetap Berupaya Temui Mahasiswa Papua di Asrama Surabaya, berikut keterangan Bu Risma dan pihak-pihak terkait.
"Iya, kebetulan saya dilarang (oleh staf Wali Kota), mereka masih mau bicara dulu sebelum aku ke sana," kata Risma di rumah dinas wali kota, Surabaya, Selasa.
Kendati masih belum dapat mengunjungi asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Bu Risma akan terus berupaya untuk beremu dengan mahasiswa Papua yang tinggal di Asrama tersebut.
Hal ini dilakukan Bu Risma guna menyelesaian dan mencari solusi atas peristiwa yang akhir-akhir ini terjadi dan ramai diperbincangkan.
"Saya berusaha mendekat tapi mereka enggak mau, gitu ya. Mungkin nanti melalui Pak Lenis (Kogoya) ya," ujar Risma.
• Fadli Zon dan Sejumlah Pejabat Tinggi DPR RI akan Kunjungi Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya
• Pantas Paspampres Cantik Ibu Iriana Jokowi Ngamuk di Medsos, Sandhyca Putrie Disuruh Buka Baju
Lebih lanjut Kepala Humas Pemerintah Kota Surabaya Muhammad Fikser juga menuturkan bahwa Pemkot Surabaya akan melakukan pendekatan persuasif.
Pendekatan persuasif ini dilakukan agar mahasiswa Papua dapat menerima kehadiran Bu Risma di asrama mereka.
"Kami akan terus upayakan untuk bisa mediasi dengan mereka (mahasiswa Papua)," tutur Fikser.
Sementara itu, alasan mengapa mahasiswa Papua masih enggan menyambut Bu Risma di asramanya dituturkan oleh Staf Khusus Presiden dan Ketua Lembaga Masyarakat Adat Tanah Papua Lenis Kogoya.
Lenis Kagoya menuturkan bahwa mahasiswa yang tinggal di asrama tersebut sempat menemuinya di salah satu hotel di Surabaya pada Selasa malam.

Ia mengatakan bahwa mahasiswa Papua di sana bukan menolak kehadiran Bu Risma, melainkan masih menunggu waktu yang tepat.
"Jadi bukannya mama (Risma) ditolak, bukan.
Mereka itu (mahasiswa Papua) menunggu bagaimana makan papeda bersama," tutur Lenis.
Lenis Kogoya juga menambahkan pihaknya akan mengatur jadwal agar Bu Risma dapat berjumpa langsung dengan mahasiswa Papua yang tinggal di asrama tersebut.
Bahkan rencana tersebut juga akan turut menghadirkan Gubernur Jawa Timur, Khofifah.
"Kami akan atur jadwal yang baik, setelah atur jadwal itu baru kita akan koordinasi dengan mama wali kota (Risma) dan mama gubernur (Khofifah), mungkin itu yang kita lakukan," kata Lenis.
Pada Selasa (20/8/2019) malam, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima kunjungan Staf Khusus Presiden untuk wilayah Papua sekaligus Ketua Lembaga Masyarakat Adat Tanah Papua, Lenis Kogoya, di rumah dinas wali kota Jalan Sedap Malam, Surabaya, Pertemuan itu juga dihadiri itu juga dihadiri beberapa perwakilan mahasiswa Papua serta Ikatan Keluarga Besar Papua Surabaya (IKBPS).
Dalam pertemuan itu, Risma banyak bercerita tentang mahasiswa Papua yang menempuh pendidikan di Surabaya.
Menurutnya, selama ini hubungan masyarakat Surabaya dengan warga asli Papua berjalan baik.
Risma juga sudah menganggap mahasiswa asal Papua yang tinggal di Surabaya seperti anak sendiri.
Selama menempuh pendidikan di Surabaya, Risma menyebut, mahasiswa Papua juga diberikan fasilitas dalam upaya mengembangkan minat dan bakatnya, seperti pelatihan komputer dan bahasa Inggris.
Ia pun berharap semua pihak menahan diri dan mau berpikir jernih untuk menyelamatkan bangsa dan mengedepankan rasa persaudaraan dan persatuan.
"Saya pikir untuk apa kita bermusuhan, enggak ada gunanya kita bermusuhan. Karena kalau kita musuhan, kita tidak bisa berpikir untuk maju," tutur Risma.
Sementara itu, Lenis Kogoya menyampaikan, persoalan yang terjadi di Papua memang harus diredakan dengan cara-cara mediasi seperti ini. Ia berharap tindakan-tindakan rasialis yang dapat melukai hati masyarakat Papua tidak terulang kembali.
• Pemeran Video Vina Garut Mengaku Hidup Susah Seusai Layani 3 Pria, Berikut 5 Pengakuan Baru Darinya
• VIRAL VIDEO Siswi SMK Bekasi Dicekik, Dipukuli Ramai-ramai karena Dituduh Pelakor, Endingnya Miris
• BERITA SURABAYA POPULER Hari ini, Bu Risma Ditolak Mahasiswa Papua & Video Anak Injak Kepala Ibu
• BERITA PERSEBAYA POPULER Hari ini, Jawaban soal Pelatih Baru & Tiket Nonton Persebaya Vs Persija