Berita Surabaya

BREAKING NEWS - Situasi Terkini Polsek Wonokromo Kota Surabaya Sehari Pasca Diserang

Ada sedikitnya 10 orang anggota Polisi yang tampak duduk di bawah terop tenda berdekatan dengan pintu pagar utama.

tribun jatim/luhur pambudi
Suasana terkini di SPKT Polsek Wonokromo Kota Surabaya sehari pasca diserang terduga teroris berinisial IM, Minggu (18/8/2019). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Pasca diserang terduga teroris IM, Sabtu (17/8/2019) sore, situasi terkini Mapolsek Wonokromo Kota Surabaya tampak lengang, Minggu (18/8/2019).

Tidak banyak aktivitas yang berlangsung di Mapolsek Wonokromo.

Ada sedikitnya 10 orang anggota Polisi yang tampak duduk di bawah terop tenda berdekatan dengan pintu pagar utama.

Tak semua anggota polisi di sana mengenakan seragam lengkap, beberapa di antaranya tampak mengenakan pakaian sipil.

Dari kesempuluh anggota polisi itu tampak Kapolsek Wonokroko AKP Christoper Lebang.

Ia mengenakan pakaian seragam legam tampak memegang HT, dan turut dalam penjagaan bersama kesembilan anggotanya.

Tidak banyak yang bisa ia sampaikan terkait insiden penyerangan semalam.

Semua informasi yang berkaitan dengan insiden penyerangan semalam secara resmi sudah dilimpahkan ke pihak Polda Jatim dan Densus 88 Mabes Polri.

Ia mengaku hanya bisa memberikan informasi terkait situasi terkini di Mapolsek Wonokromo.

Lebang mengungkapkan, sejauh ini situasi di Mapolseknya terbilang aman dan terkendali.

Dan, pelayanan di SPKT tetap normal seperti biasanya.

"Kami normal semua pelayanan kami masih seperti hiasnaya, silahkan kalau mau masuk," ujarnya, Minggu (18/8/2019).

Sejauh ini, pihaknya hanya memaksimalkkan pengamanan di markasnya dengan anggota polisi yang terdaftar di Polsek Wonokoromo.

"Kami rutinitas seperti biasa. Penambahan yang berjaga hanya anggota mapolsek," ujarnya.

Bahkan di halaman utama Mapolsek Wonokromo, tampak beberapa Anggota Mapolsek Wonokromo beserta Kapolseknya menata tata letak sepeda kayuh berwarna merah yang terpakir di depan pintu utama Maposlek Wonokromo.

Lebang mengatakan, sepeda kayuh itu hanya dipindahkan agar tampilan luar di depan Gedung Mapolsek tampak sedap dipandang.

"Enggak ada aktivitas, cuma dirapikan aja biar enak dilihat," tukasnya.

Ruang SPKT Maposlek Wonokromo yang menjadi lolasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) penyerangan polisi, Sabtu (17/8/2019).

Ruang SPKT itu terdiri dari dua ruang yang berdekatan dan hanya dihubungkan satu pintu.

Pagi itu tampak tiga orang petugas polisi berseragam lengkap berjaga di dalam ruang SPKT.

Dua di antara mereka duduk tampak fokus menatap layar ponsel mereka seraya mendengarkan suara gemerisik yang terus bersahutan silih berganti dari pengeras suara radio handy talky.

Namun satu diantaranya, seorang polisi berpangkat Aiptu tampak sibuk memberisihkan beberapa perabotannyang ada di dalam ruang SPKT.

Menggunakan kain lap pembersih ia mengusap berkali-kali beberapa prabotan di dalam ruang tersebut.

Mulai dari meja, kusen termasuk jendelanya, juga lengan kursi panjang yang terbuat dari besi.

Petugas polisi itu menuturkan, sedang membersihkan bercak darah yang masih tercecer di lantai, lengan kursi tunggu, dan tembok.

"Ini banyak bercaknya ada di kursi. Terus di lantai, saya bersihkan lagi. Sebenarnya sudah bersih, tapi saya bersihkan lagi," kata anggota polisi yang tak mau menyebutkan nama itu.

Di sela-sela aktivitas mengusap-usap perabotan di dalam SPKT, ia menuturkan, insiden pembacokan terjadi di area ruab tunggu publik tepat di depan meja SPKT.

Seraya mengarahkan tangannya ke area pelaku duduk menunggu sebelum menyerang kemarin, ia mengaku tak mengetahui detail penyerangan yang dialami rekannya Sabtu (17/8/2019).

"Ya di sini, selebihnya saya gak tahu. Saya baru jaga di sini," tandasnya. (Luhur Pambudi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved