Pernak Pernik HUT RI
4 Pengorbanan Paskibraka Kibarkan Merah Putih di HUT ke-74 RI, Jatuh saat Panjat Tiang Bendera
4 Pengorbanan Paskibraka Kibarkan Merah Putih di HUT ke-74 RI, Jatuh saat Panjat Tiang Bendera
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Tri Mulyono
SURYA.co.id - Menjadi seorang anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) tak hanya mendapat pengalaman manis saja, namun beberapa dari mereka bahkan sampai berkorban.
Salah satu pengorbanan mereka ialah, rela menahan rasa sakit demi kelancaraan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Republik Indonesia yang jatuh tiap tanggal 17 Agustus.
Berikut dilansir SURYA.co.id dari beberapa sumber, beberapa pengorbanan yang dilakukan anggota Paskibraka demi kelancaran upacara peringatan 17 Agustus.
• Pengakuan Paskibraka Pembawa Baki Bendera yang Jatuh Setelah Kena Paku, Kisahnya Viral di Facebook
• Viral Aksi Heroik Anggota Paskibra NTT Panjat Tiang Bendera, Ini Kondisinya Seusai Jatuh & Pingsan
• Biodata Salma El Mutafaqqiha Paskibraka Pembawa Baki saat Upacara HUT RI ke-74, Sosok yang Disiplin
1. Anggota Paskibraka terkena paku
Dina Nursadilah Toadji merupakan seorang anggota paskibraka Kabupaten Morowali utara.
Kaki siswi SMAN 1 Petasia ini tertusuk paku saat sedang menjalankan tugasnya sebagai pembawa baki bendera Merah Putih di Lapangan Kantor Bupati Morowali Utara.
Sabtu (17/8/2019), kaki Dina tertusuk oleh paku yang pajangnya 7 cm.
Paku yang sudah berkarat itu menembus sepatu pantofel Dina lalu menusuk kakinya.
Dina mengaku sejak saat berada di depan tribun ia sudah merasakan sakit pada kakinya.
Dina awalnya menira kakinya hanya tertusuk batu.
"Dari depan tribun saya rasa sakit di kaki," kata Dina.

Karena jarak dari tribun menuju tempat barisan cukup jauh, Dina semakin merasakan sakit pada bagian kaki.
Namun, ia tetap bertekad menjalankan tugasnya sebagai pembawa baki.
Dina berusaha menahan rasa sakitnya, hingga saat ia kembali ke barisan ia akhirnya terjatuh.
Setelah ditolong oleh beberapa orang dan melepas sepatunya, Dina baru mengetahui bahwa yang menusuk kakinya bukanlah batu, namun paku.