Kilas Balik

Kisah Cinta Soekarno (Bung Karno) dan Fatmawati, Putri Cantik Tokoh Muhammadiyah di Bengkulu

Inilah sepenggal kisah cinta Soekarno (Bung Karno) dan Fatmawati, putri cantik tokoh Muhammadiyah di Bengkulu.

Editor: Tri Mulyono
Kompas.com/Firmansyah
Dua foto besar Bung Karno dan Ibu Fatmawati berada di ruang tengah Rumah Fatmawati di Bengkulu. 

Rumah panggung Fatimah

Rumah Fatmawati di Kota Bengkulu.
Rumah Fatmawati di Kota Bengkulu. (Kompas.com/Firmansyah)

Fatmawati memiliki nama kecil Fatimah.

Dia adalah putri pasangan Hassan Din dan Siti Chadijah yang tinggal di rumah panggung kayu tidak jauh dari rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu. 

Dilansir dari Kompas.com (grup Surya.co.id), rumah tersebut dibangun pada tahun 1920.

Dengan ukuran 9 x 10 meter, rumah tersebut berbentuk panggung khas rumah Bengkulu.

Saat ini rumah tersebut menjadi tempat wisata.

Beberapa warga meyakini, rumah tersebut sudah tak asli, begitu pun tempatnya saat Fatmawati masih kecil.

"Sayang tak ada pemandu sehingga banyak pertanyaan tentang rumah ini tak bisa terjawab," kata beberapa pengunjung.

Di rumah tersebut terdapat beranda dan satu pintu rumah untuk menuju ke dalam rumah yang dipenuhi foto Fatmawati bersama keluarganya termasuk foto Bung Karno dan anak-anakanya.

Di dalam ruangan sebelah kiri terdapat meja rias sederhana dan kursi kecil berbahan besi, serta tempat tidur besi.

Sementara di seberang ada ruangan yang berukuran sama dengan peraduan.

Di dalamnya ada sebuah mesin jahit berwarna merah tua bercampur karat. konon dengan mesin jahit tersebut Ibu Fat menjahir Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pada 17 Agustus 1945.

Perjuangan Fatmawati akan difilmkan

Mesin jahit dengan alat inilah Ibu Fatmawati menjahit bendera kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Mesin jahit dengan alat inilah Ibu Fatmawati menjahit bendera kemerdekaan 17 Agustus 1945. (Kompas.com/Firmansyah)

Kenangan Fatmawati saat menjahit bendera Merah Putih tercatat dalam buku berjudul "Berkibarlah Benderaku, Tradisi Pengibaran Bendera Pusaka" karya Bondan Winarno (2003). 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved