Dedikasi Dokter Dian di Malang, Gratiskan Biaya Pengobatan Hingga Pasien Bayar Pakai Hasil Bumi

dr Dian Agung Anggraini ikhlas mengabdikan diri pada masyarakat melalui pelayanan kesehatan murah di Sumberpucung Malang

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: irwan sy
surya/mohammad romadoni
dr Dian Agung Anggraini 

SURYA.co.id | SURABAYA - dr Dian Agung Anggraini ikhlas mengabdikan diri pada masyarakat melalui pelayanan kesehatan murah di Desa Sumberpucung Kabupaten Malang. Dokter lulusan UWKS Surabaya ini juga tidak mematok biaya pelayanan kesehatan khususnya bagi masyarakat tidak mampu.

Bahkan, ia secara sukarela memberikan uang pribadinya pada pasien dari masyarakat tidak mampu yang tidak mempunyai ongkos pulang. Kebanyakan pasien yang ditanganinya adalah masyarakat miskin, berasal dari pelosok desa di sekitar rumah tinggalnya.

Setiap hari selalu ada pasien kurang mampu rata-rata 15-25 persen dari seluruh jumlah pasien. Dian sejak 2007-2008 lalu membuka praktik layanan kesehatan di kediamannya.

Ia terinspirasi memberikan layanan kesehatan untuk membantu masyarakat tidak mampu dari kedua orangtua yang kebetulan mereka adalah tenaga kesehatan (Ayah perawat, Ibu: Bidan) yang selalu melakukan hal-hal demikian sebelumnya.

Semenjak SD ia diajak orangtuanya mengunjungi pasien dari golongan masyarakat tidak mampu yang membutuhkan pemeriksaan medis maupun pengobatan.

Dari situlah ia pun mengikuti jejak dari orang tuanya hingga memberikan pelayanan kesehatan tanpa dipatok biaya untuk membantu masyarakat lapis bawah.

"Orangtua saya seringkali bersosial di manapun dan kepada yang dianggap kurang beruntung ataupun butuh pertolongan. Di mana kadang kala ketika melakukan kegiatan tersebut mereka tidak segan mengajak atau melibatkan anak-anaknnya sembari mengajarkan apa arti berbagi dan bagaimana memanusiakan manusia," kenangnya.

Anak kedua dari tiga bersudara ini mengatakan tidak pernah membedakan antara pasien miskin ataupun masyarakat dari golongan berada semua penanganannya sama.

Selain itu, ia tidak pernah membatasi biaya pengobatan pasien yang berasal dari golongan masyarakat tidak mampu.

Ada pasien miskin yang tidak mempunyai uang bahkan membayar biaya pengobatan memakai hasil panen.

"Dan pengganti biaya pengobatan bisa saja dengan sayur mayur, hasil bumi ataupun apa saja yang mereka punya yang kadang justru lebih mahal dari biaya itu sendiri. Ada pula yang benar-benar tidak membayar jika memang tidak mampu di antaranya pasien, difable, ODHA dan TBC," ujarnya.

Dian mengaku mendapatkan kebahagiaan tiada tara saat memberikan pelayanan kesehatan tersebut.

Apalagi, sangat senang ketika bisa membantu sesama dan membuat mereka sehat serta bahagia juga.

Melihat senyum pasien yang berkembang menjadi sehat melalui penanganannya adalah kepuasan tersendiri.

Halaman
1234
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved