HUT RI Ke 74
Serunya 17-an bersama Pekerja Sosial Asing di SD Muhammadiyah 4 Surabaya, Main Futsal Pakai Sarung
Uniknya, seluruh peserta harus memakai sarung, termasuk tiga warga Inggris yang ikut bermain futsal bersama para siswa.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Perbedaan budaya antarnegara kerap menjadi daya tarik baru bagi siswa SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Apalagi saat para pekerja sosial asal Inggris ikut bermain futsal bersama para siswa dalam rangkaian lomba peringatan HUT RI,Kamis (8/8/2019).
Hal ini menarik antusias para siswa untuk mengikuti lomba futsal dan tarik tambang yang diadakan sekolah.
Uniknya, seluruh peserta harus memakai sarung, termasuk tiga warga Inggris yang ikut bermain futsal bersama para siswa.
Kepala Sd Muhammadiyah 4 Surabaya, Muhammad Syaikhul Islam, mengungkapkan delapan orang dari Leeds Inggris merupakan pekerja sosial yang sengaja berkunjung ke sekolahnya selama dua hari.
Selain mempelajari budaya dan pendidikan di sekolah, mereka kemudian dilibatkan dalam kegiatan interaksi bersama para siswa dalam lomba futsal.
"Karena kami ada kelas Internasional makanya para warga asing ini kami ajak meramaikan rangkaian lomba agustusan. Mereka juga muslim, keturunan pakistan dan Inggris jadi gampang membaur,"ujarnya usai melihat pertandingan futsal.
Meskipun sudah dewasa dan berasal dari berbagai profesi, Syaikhul mengungkapkan para warga asing tak segan ikut bermain bersama para siswa. Bahkan mereka bisa dikalahkan para siswa dalam mencetak skor.
"Dengan mereka membaur bersama anak-anak kami bisa memfasilitasi anak-anak untuk bisa berinteraksi langsung dengan warga asing. Sehingga memiliki wawasan internasional dan punya bayangan di masa depan kalau mau pergi ke lingkup yang lebih luas,"urainya.
Tak hanya melalui lomba, para warga asing ini juga melakukan diskusi terkait pendidikan dan kebudayaan antar negara. Sehingga pihak sekolah bisa tahu siklus pendidikan di Inggris dan sebaliknya.
"Siswa juga kami libatkan untuk memaparkan budaya Indonesia, jadi melatih mental anak-anak berkomunikasi dengan warga asing,"paparnya.
Idris, salah satu warga asing yang ikut futsal menggunakan sarung mengungkapkan budaya menggunakan sarung cukup unik di Indonesia. Pasalnya di Inggris mereka tidak memerlukan sarung untuk beribadah.
"Dan unik juga dipakai futsal, pastinya kerepotan kalau tidak pakai celana di dalam sarung,"canda pria yang juga wirausaha ini
Iapun mengaku cukup terkesan dengan pola pendidikan di Indonesia yang mewajibkan siswanya memakai seragam.
"Rasanya dua hari belum cukup untuk mengenal lebih dalam budaya di Surabaya,"pungkasnya.
Setelah mengunjungi SD Muhammadiyah 4, rencananya Idris dan rombongan akan ke gunung Bromo sebelum ke Jogjakarta kemudian kembali ke Inggris.