Kilas Balik
Sandiwara Komandan Tim Kopassus Bohongi Pasukannya Sebelum Misi Berbahaya, Ternyata Ada Tujuan Mulia
Seorang komandan tim kopassus pernah membohongi pasukannya dengan bersandiwara sebelum melakukan misi berbahaya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Seorang komandan tim kopassus pernah membohongi pasukannya dengan bersandiwara sebelum melakukan misi berbahaya.
Komandan tim Kopassus yang bersandiwara itu tak lain adalah Sintong Panjaitan, seperti dilansir dari buku 'Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando' karya Hendro Subroto.
Saat itu, terjadi pembajakan pesawat DC 9 Woyla dengan rute Jakarta-Medan pada 28 Maret 1981.
Sintong Panjaitan ditunjuk menjadi pemimpin operasi lapangan untuk misi pembebasan para sandera.
SIntong menyadari kondisi anak buahnya sudah lelah dan kurang tidur akibat latihan yang terus-menerus dilakukan dan beban tanggung jawab keberhasilan misi ini.
Untuk mengurangi rasa lelah anak buahnya, Sintong pun bersandiwara.
Ia keluar dari ruangan sambil berkata ia dipanggil oleh atasan.
• Siswi Lulus SD Jual Keperawanan Rp 10 Juta Demi Bisa Masuk SMP, Ini Pengakuan Miris Korban
• Cuma Kirim 1 Prajurit Kopassus, Ayah Ani Yudhoyono Sukses Bikin Pimpinan KKB Papua Balik ke NKRI
• Detik-detik Kepala Prajurit Kopassus Nyaris Kena Tembakan KKB Papua, Selamat Gara-gara Hal Sepele
• 50 Prajurit Kopassus Gempur KKB Papua yang Tengah Mengepung Pos Koramil, Tanpa Sempat Istirahat

Lalu Sintong masuk kembali ke ruangan anak buahnya sambil melempar senjatanya dan berkata: "Setengah mati kita latihan. Ternyata kita tak jadi melakukan penyerbuan."
Ia menjelaskan pasukan Thailand tidak mau kalau pasukan Indonesia yang melakukan operasi pembebasan sandera.
"Jdi besok kita segra pulang. Matikan lampu, terus tidur," tambah Sintong
Ketegangan yang dirasakan para prajurit kopassus pun hilang dan bahkan bisa tidur dengan nyenyak
Namun, setelah kurang lebih satu jam Sintong membangunkan mereka.
"Lakukan persiapan. Kita jadi melakukan penyerbuan," kata Sintong
Kondisi anak buahnya yang sudah segar menanggapi perintah itu dengan sigap dan semangat