Berita Tulungagung
Gandeng Pertamina, Damkar Tulungagung Gelar Pelatihan Antisipasi Kebakaran dari Kebocoran Gas Elpiji
Praktik kobaran api di regulator ini adalah bagian dari pelatihan penanggulangan bahaya kebakaran, karena gas elpiji bagi anggota Damkar Tulungagung
Penulis: David Yohanes | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Api berkobar dari ujung regulator gas elpiji yang tercabut selangnya. Dengan cetakan, seorang anggota Pemadam Kebakaran (Damkar) menutup lubang regulator dengan ujung jari, dan seketika api padam.
Praktik kobaran api di regulator ini adalah bagian dari pelatihan penanggulangan bahaya kebakaran, karena gas elpiji bagi anggota Damkar, Senin (15/7/2019).
Abidatul Hafika dari Kopana Pertamina didapuk menjadi instrukturnya. Bukan hanya kebakaran, anggota Damkar juga diberi pengetahuan soal tabung gas elpiji 3 kilogram.
"Kami diajar mengenal tabung gas keluaran asli dari Pertamina. Karena kadang ditemukan tabung palsu, bukan dari pertamina," ujar Kabid Damkar Satpol PP Tulungagung, Rakidi.
Lanjutnya,materi pelatihan memberikan tambahan pengetahuan bagi anggota Damkar.
Sebab selama ini pihaknya diundang ke berbagai instansi dan di tengah masyarakat, untuk melakukan sosialisasi.
Materi yang diterima nantinya juga akan disampaikan kepada masyarakat, saat sosialisasi.
"Pengetahuan ini bagus untuk masyarakat, untuk memastikan keamanan tabung gas. Terus bagaimana jika ada kebocoran gas dan api sudah menyala," sambung Rakidi.
Selama ini kebocoran gas elpiji menjasi salah satu momok penyebab kebakaran.
Masih menurut Rakidi, angka kejadiannya mencapai 5 persen dari total kejadian kebakaran.
Kejadian paling fatal terjadi pada pertengahan 2018, di Bakso Solo Cuwiri, Kecamatan Kauman.
Saat itu kebocoran gas elpiji menyebabkan ledakan yang melukai pemilik warung bakso ini.
Karena lukanya sangat parah, korban akhirnya meninggal dunia.
Abidatul Hafika, Supervisor Kopana Pertamina Cabang Surabaya 1, dan cabang Kediri VI, sosialisasi ini menekankan keamanan penggunaan gas elpiji.