Penyebab Tokoh Bonek Cak Joner Meninggal Dunia Diduga Karena Angin Duduk, Kenali Gejala-gejalanya

Penyebab Tokoh Bonek Cak Joner Meninggal Dunia Diduga Karena Angin Duduk, berikut Gejala-gejala penyakit ini

Kolase IST dan Hellosehat
Penyebab Tokoh Bonek Cak Joner Meninggal Dunia 

SURYA.co.id - Penyebab salah satu tokoh Bonek di Surabaya, Jhonerly Simanjuntak atau Cak Joner meninggal dunia diungkap oleh kasi pelayanan tahanan Rutan medaeng, Ahmad Nuri Dhuka

Menurut Ahmad, penyebab Cak Joner meninggal dunia diduga karena terkena angin duduk

Jadi penyebab Cak Joner meninggal dunia, seperti apa sebenarnya penyakit angin duduk (angina) ini?

Dilansir dari Hellosehat, angin duduk adalah nyeri dada akibat kurangnya pasokan darah dan oksigen menuju ke jantung

Umumnya, nyeri dada yang muncul akibat angin duduk ini tidak dapat diprediksi

Gejala utama dari angin duduk adalah munculnya rasa sakit yang tidak nyaman, baik yang rasanya ringan atau berat di bagian dada.

Selain itu, tidak dapat dipungkiri juga kalau Anda akan merasakan sesak dada, rasa nyeri, atau dada terasa berat dimulai dari dada dan kadang menyebar ke rahang, punggung, leher, bahu kiri, dan lengan bawah (terutama sebelah kiri).

Kemungkinan juga timbul nyeri yang terasa menusuk atau panas seperti terbakar. Beberapa orang menggambarkannya seperti sedang dibekap atau dicengkeram.

Berikut beberapa gejala angin duduk lainnya yang harus Anda waspadai:

- Tubuh berkeringat hebat
- Mual
- Kelelahan parah
- Pusing
- Sesak napas

Beberapa gejala angina berdasarkan jenisnya, yakni:

1. Angin duduk stabil (angina pektoris)

Angin duduk stabil adalah jenis angin duduk yang paling umum.

Kondisi ini biasanya terjadi ketika Anda memaksakan diri untuk beraktivitas, ketimbang meluangkan waktu untuk beristirahat.

Contohnya, keluhan nyeri dada yang muncul saat Anda berjalan menanjak atau berada dalam cuaca dingin akan memunculkan serangan angina pektoris.

Gejala angina pektoris atau angina stabil meliputi:

- Muncul saat jantung sedang bekerja lebih keras, seperti saat sedang berolahraga atau menaiki tangga.
- Biasanya bisa diprediksi dan rasa sakitnya mirip dengan nyeri dada biasa.
- Waktu berlangsungnya cenderung singkat, kurang lebih sekitar 5 menit atau kurang dari itu.
- Bisa segera hilang jika Anda beristirahat atau meminum obat untuk mengatasi angina.
- Tingkat keparahan dan lama waktu terjadinya angina bisa bervariasi.

Timbulnya gejala baru atau berbeda bisa menandakan serangan angina yang lebih berbahaya, maupun serangan jantung.

2. Angi duduk tidak stabil

Angin duduk tidak stabil kerap dikenal sebagai sindrom koroner akut.

Jenis angin duduk yang satu ini memiliki gejala dan kondisi yang lebih parah dibandingkan dengan angina stabil.

Ini karena rasa nyeri pada dada yang disebabkan oleh angina tidak stabil biasanya berlangsung lebih lama, yakni sekitar 30 menit.

Bukan hanya itu, angina tidak stabil juga akan menimbulkan nyeri dada yang lebih susah dihilangkan.

Bahkan meskipun Anda sudah mencoba untuk minum obat dan memperbanyak waktu istirahat, gejala dari angina ini belum tentu hilang.

Gejala angina tidak stabil meliputi:

- Waktu terjadinya bisa kapan saja, bahkan saat Anda sedang beristirahat.
- Nyeri dada yang ditimbulkan biasanya lebih parah.
- Gejala yang timbul biasanya tidak biasa dan tidak terduga.
- Oleh karena keparahan gejalanya, jenis angina tidak stabil ini bisa menandakan adanya serangan jantung.

3. Angin duduk varian (angina Prinzmetal)

Sedikit berbeda dengan angina stabil dan angina tidak stabil, angina varian lebih jarang terjadi. Gejala dari angina varian meliputi:

- Waktu terjadinya biasanya saat sedang beristirahat.
- Nyeri dada yang ditimbulkan bisa cukup parah.
- Bisa segera hilang dengan minum obat untuk mengatasi angina.
- Kemungkinan terdapat tanda-tanda atau geala yang tidak tercantum di atas. Jika Anda mempunyai kekhawatiran tertentu mengenai gejala, silakan konsultasikan dengan dokter Anda.

4. Angin duduk mikrovaskular

Angina mikrovaskular bisa menimbulkan tanda dan gejala yang berlangsung lebih dari 10 menit. Bahkan tidak menutup kemungkinan, gejala jenis angina yang satu ini dapat bertahan lebih dari 30 menit.

Gejala angina mikrovaskular meliputi:

- Nyeri dada yang ditimbulkan bisa lebih parah dan lebih lama daripada jenis angina lainnya.
- Bisa disertai dengan sesak napas, kesulitan tidur, kelelahan, dan kekurangan energi.
- Biasanya muncul saat sedang beraktivitas, maupun sedang mengalami tekanan mental.
- Tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh jenis angina yang satu ini bisanya akan mereda saat Anda duduk atau beristirahat.

Seperti diketahui, salah satu pentolan Bonek, Jhonerly Simanjuntak atau Cak Joner dikabarkan meninggal dunia, Kamis (11/7/2019). 

Kabar meninggalnya Cak Joner didapat SURYA.co.id melalui media sosial Twitter. 

Selain itu, juga diperoleh foto jenazah Cak Joner yang masih mengenakan kaus hitam bertuliskan Persebaya. 

Setelah kabar kepergian Cak Joner, banyak Bonek memberikan ucapan dan doa.

Kabar Cak Joner meninggal dunia.
Kabar Cak Joner meninggal dunia. ()
Kabar Cak JOner meninggal dunia
Kabar Cak JOner meninggal dunia ()

Kabar meninggalnya pentolan Bonek ini juga dinformasikan oleh akun penggemar persebaya si Instagram, @emosijiwakucom.

Cak Joner sebelumnya telah divonis tiga tahun penjara lantaran tersandung kasus ujaran kebencian melalui grup "Facebook Bonek" sesaat sebelum Bonek bentrok dengan PSHT.

Sedangkan, Slamet Sunardi, terdakwa yang menyebarkan kiriman itu usai terjadi bentrokan, dijatuhi vonis 2 tahun penjara oleh majelis hakim. 

Vonis terhadap Jhonerly Simanjuntak lebih ringan daripada tuntutan jaksa penuntut umum, yakni 4 tahun 6 bulan. 

Demikian juga vonis terhadap Slamet, juga lebih ringan daripada tuntutan jaksa, yakni 3 tahun 5 bulan. 

Sedangkan dua terdakwa M. Tiyok dan terdakwa M. Djafar dalam amar putusan oleh majelis hakim masing-masing divonis 10 tahun penjara.

Sesuai pasal 170 ayat 2 tentang kekerasan yang mengakibatkan kematian dan pasal 351 ayat 1 tentang penganiayaa yang menyebabkan dua korban dari anggota perguruan silat PSHT meninggal.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved